Kemenpar Bikin Dokumentasi Promosikan Lombok Yang Pulih Pasca Bencana

Kemenpar Bikin Dokumentasi Promosikan Lombok Yang Pulih Pasca Bencana

ajax loader

November 2018 lalu, Kemenpar kembali menurunkan tim dokumenter (16/11-20/11) di Lombok, Nusa Tenggara Barat untuk mendokumentasikan situasi terkini pulihnya pariwisata di Lombok pasca bencana alam. Tim dokumenter bekerja membuat dokumentasi foto dan video yang akan disebarkan ke media sosial di kawasan Asia dan Eropa serta Timur Tengah untuk menjaring wisatawan mancanegara.

Tim dokumenter yang bertanggung jawab penuh kepada Bidang Komunikasi Digital, Asdep Strategi dan Komunikasi Pemasaran II, Kementerian Pariwisata RI menyambangi berbagai destinasi wisata di Lombok. Dimulai dari spot-spot wisata di jantung kota, Mataram, tim menyusuri Islamic Center dan Museum. Kemudian di hari kedua tim berangkat menuju Pura Batu Bolong, Gili Nanggu, Gili Kendis, dan Bukit Marese. Di destinasi-desinasi ini sudah terlihat banyak wisawatan yang datang dari luar negeri.

Pantai Selong Belanak, Pantai Mawi, Pantai Semeti yang memiliki spot instagramable menjadi tujuan perburuan gambar berikutnya. Dilanjutkan dengan pengambilan gambar di Desa Sasak Ende yang sedang berbenah untuk melengkapi desa wisata yang sudah lebih dahulu tertata, Sade. Pengalaman menarik di Ende saat adalah melihat Tari Peresean yang dipersembahkan oleh anak-anak. Tarian perang Suku Sasak ini akan dipersembahkan oleh orang dewasa di Desa Wisata Sade.

Pantai Moyo rupanya begitu menarik perhatian wisatawan mancanegara. Terbukti dengan banyaknya wisatwan dari Eropa yang tengah menikmati keindahan alam bawah laut dan pantainya yang masih asli saat tim dokumenter tiba di sana.

Di hari terakhir (20/11) tim dokumenter mengambil gambar Air Terjun Mata Jitu sebagai primadona Pulau Moyo yang telah dinobatkan sebagai salah satu cagar alam Indonesia. Lokasinya begitu sejuk terbungkus pepohonan rindang. Destinasi wisata ini begitu alami, tujuh kolam yang berada di bawah empat undakan air terjun menampung air yang berwarna hijau muda dan hijau tua.

Wisatawan sudah mulai kembali meramaikan destinasi-destinasi di Lombok, walau jumlahnya masih jauh dari sebelum terjadi bencana alam. Mengingat pariwisata membawa dampak ekonomi yang sangat tinggi bagi penduduk setempat, maka pemerintah merasa sangat perlu untuk terus menggaungkan “Lombok Recovery” dimana saat ini wisatawan aman dari bencana untuk mengunjungi berbagai destinasi menarik di Lombok.

Seperti yang dikatakan Aulia Chloridiany, Kasubdit Bidang Komunikasi Digital, Asdep Strategi dan Komunikasi Pemasaran II, Kemenpar, fase selanjutnya tim digital akan menyebarkan video-video dan foto-foto update Lombok Recovery ini ke media-media sosial di kantung-kantung wisatawan di berbagai belahan dunia yang menyukai destinasi wisata alam. Suasana dimana Lombok sudah didatangi oleh turis asing akan menarik kepercayaan bagi calon wisatawan yang lain.

“Setelah proses editing selesai, maka foto dan video akan disebarkan ke berbagai media sosial di wilayah calon-calon wisatawan. Suasana terupdate di mana sudah banyak wisatawan dari berbagai belahan dunia datang ke Lombok akan menarik kepercayaan wisatawan yang berminat dengan destinasi-destinasi wisata alam seperti yang tersebar di NTB,” kata Aulia.

Bentuk kepedulian pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat lewat jalur pariwisata terus dilakukan lewat berbagai cara. Salah satunya adalah dengan pembuatan produksi video dan foto serta penyebaran di dunia digital. Harapan terbesarnya adalah NTB kembalinya jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke NTB dari waktu ke waktu.

“Ini adalah salah satu bentuk kepedulian pemerintah dalam meningkatkan perekonomian di NTB lewat jalur pariwisata. Diharapkan setelah tersebarkannya video dan foto-foto dokumenter Lombok Recovery ini nantinya kunjungan wisatawan mancanegara di NTB akan kembali seperti sedia kala, dan terus meningkat di kemudian hari,” tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *