Perkumpulan Usaha Wisata Selam Indonesia Lakukan Musyawarah Nasional

Perkumpulan Usaha Wisata Selam Indonesia Lakukan Musyawarah Nasional

ajax loader

Perkumpulan Usaha Wisata Selama Indonesia ( PUWSI) mengadakan musyawarah Nasional keduanya pada  hari Rabu 5 September 2018 di Jakarta. Sebanyak perwakilan dari 68 badan usaha wisata selam dari 17 provinsi di Indonesia hadir untuk berbicara mengenai pengembangan industri wisata selam di Indonesia, selain memilih pengurus yang baru.

“DI Indonesia ada banyak dive guide yang punya dive log (pengalaman menyelam) sampai ribuan kali. Tapi kalau ditanya sertifikatnya apa, ternyata mereka masih open water (tingkat dasar). Ini yang harus kita benahi. Industri selam perlu melakukan standarisasi kompetensi,” jelas John E. Sidjabat, mantan Ketua PUWSI 2015-2018 yang juga sering terlibat dalam pengembangan di bidang wisata bahari.

Di samping standar kompetensi SDM, Munas ke-2 PUWSI juga membahas tentang perlunya standar kualitas pelayanan, standar keamanan dan keselamatan kerja, legalitas usaha, serta kemitraan industri selam dengan berbagai pihak.

“Industri selam perlu juga bermitra dengan berbagai lembaga, seperti dengan asosiasi dokter kelautan untuk penanganan kecelakaan selam, ataupun bermitra dengan pemerintah mulai dari Kemenpar, Kemenaker, KKP, dan berbagai instansi terkait lainnya,” jelas Agus Widayanto, anggota Tim Percepatan dan Pengembangan Wisata Bawah Laut (TPPWB) Kemenpar RI yang menjadi peserta Munas.

Rusman Hariyanto, Kepala Subdit Wisata Bahari dan BMKT, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga menekankan pentingnya kepedulian lingkungan dalam membangun industri selam.

“Kami dari KKP sangat support pengembangan industri wisata selam. Dengan catatan, jangan target jumlah wisatawan yang dikejar. Laut itu kan punya carrying capacity, jadi kalau wisatawan selam terlalu banyak, terumbu karang bisa rusak, laut bisa rusak. Industri wisata selam harusnya mengejar length of stay yang panjang. Jadi tidak perlu mendatangkan banyak orang, tapi mendatangkan banyak uang,” jelas Rusdi.

munas puwsi 2018jg

Di samping menjadi ajang diskusi perihal strategi pengembangan industri selam nasional, Munas ke-2 PUWSI juga memilih Ricky Soerapoetra sebagai Ketua PUWSI periode 2018 – 2021.

“Saya harap ke depannya PUWSI bisa terus mengembangkan industri selam Indonesia menjadi lebih profesional, berkelanjutan, dan bisa lebih menyejahterakan anggotanya,” ujar Ricky dalam pidato pelantikannya.

Munas ke-2 PUWSI terselenggara atas dukungan Wanita Selam Indonesia (WASI), Dive&Co, Masyarakat Selam Indonesia (MASI), majalah Scuba Diver Australasia Indonesia serta puluhan pelaku usaha wisata selam dari seluruh Indonesia.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *