Cinta Tak Pernah Sederhana, Sebuah Pentas  Musikal  Angkat Puisi-Puisi Cinta Indonesia

Cinta Tak Pernah Sederhana, Sebuah Pentas Musikal Angkat Puisi-Puisi Cinta Indonesia

ajax loader

Titimangsa Foundation bekerjasama dengan PT. Balai Pustaka (Persero) mengangkat karya sastra Indonesia ke dalam seni pertunjukan, segera menghadirkan pementasan konser musikal puisi-puisi cinta bertajuk ‘Cinta Tak Pernah Sederhana’.  Konser Musikal ini akan dipentaskan pada tanggal 16 dan 17 Maret 2019 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta mendatang.

Indonesia banyak memiliki penyair yang puisi-puisinya menjadi sebuah penanda perkembangan intelektual bangsa. Maka dari itu Titimangsa Foundation menghadirkan sebuah sajian Konser Musikal Puisi – Puisi Cinta bertajuk ‘Cinta Tak Pernah Sederhana’ yang menampilkan puisi – puisi cinta yang ditulis oleh para penyair Indonesia.

Kurang lebih ada 26 penyair Indonesia yang penggalan karya puisinya dijadikan dialog dalam pementasan ini. Puisi-puisi itu disusun menjadi percakapan atau dialog, nyanyian dan diwujudkan ke dalam tata visual yang indah dan megah, dalam bentuk Konser Musikal.

Pementasan konser musikal yang digelar 2 hari ini merupakan hasil dari komitmen, kerja keras, serta konsistensi dan kecintaan seluruh tim pendukung dalam menampilkan karya sastra yaitu puisi dari sastrawan kebanggaan Indonesia.

Balai Pustaka

Happy Salma selaku founder Titimangsa Foundation mengungkapkan, “ Dua tahun lalu saya membayangkan suatu kemungkinan pemanggungan puisi-puisi cinta karya para penyair Indonesia. Pentas yang berbeda dengan pembacaan puisi atau deklamasi. Dalam obrolan bersama Agus Noor, saya menyampaikan kemungkinan itu. Ia menyambut dan mengembangkannya ke dalam suatu konsep pertunjukan yang tidak terduga. “

Selain itu, Mengangkat puisi-puisi cinta karya 25 penyair Indonesia, dan menghadirkannya ke panggung menjadi suatu alur kisah dalam percakapan dan nyanyian. Ide ini disambut dengan antusias oleh PT. Balai Pustaka (Persero). Terlebih konsep pertunjukan yang kami sodorkan sangat berkaitan dengan upaya memperkenalkan karya para sastrawan Indonesia. Sebagai orang yang mengenal karya sastra Indonesia lewat buku-buku terbitan Balai Pustaka, saya begitu terharu bisa bekerjasama.

Balai Pustaka sebagai perusahaan penerbitan yang terus berusaha untuk mengenalkan dan mempopulerkan kembali karya sastra klasik dan modern, sungguh sangat antusias dengan adanya pementasan ini. Penyelenggaraan konser musikal ini sejalan dengan visi dan misi Balai Pustaka sebagai korporasi pelestari dan pengembang budaya. Melalui pementasan ini, harapannya masyarakat Indonesia menjadi lebih mencintai karya-karya sastra Indonesia yang berperan dalam membangun karakter bangsa yang cerdas dan berbudaya,” ujar Achmad Fachrodji, Direktur Utama PT. Balai Pustaka (Persero).

 

 

Bagi Titimangsa sendiri, pementasan ini bertambah menakjubkan dengan bergabungnya deretan nama-nama yang sangat berdedikasi di bidangnya mulai dari pemain sampai kreator di balik panggung. Menampilkan aktor terbaik Indonesia yaitu Reza Rahadian, Marsha Timothy, Chelsea Islan, Atiqah Hasiholan, Sita Nursanti, Teuku Rifnu Wikana dan Butet Kartaredjasa.

Menghadirkan pula sutradara dan aktor teater kawakan Wawan Sofwan dan Iswadi Pratama dan penyair Warih Wisatsana yang akan berperan sebagai Narator. Kemudian penyanyi yang sudah tidak diragukan lagi kemampuannya dalam genre nyanyian masing-masing Daniel Christianto, Sruti Respati, Heny Janawati, dan pemain harpa Indonesia Maya Hasan.

Pementasan konser musikal ini merupakan kolaborasi antara Happy Salma sebagai Produser, Agus Noor sebagai Sutradara dan Penulis Naskah, Iskandar Loedin sebagai Penata Artistik, Aktris Handradjasa sebagai penata rias dan Hagai Pakan sebagai penata kostum. Pemain-pemain dalam pementasan ini hampir semua bernyanyi dengan diiringi musik yang indah dari Penata Musik Bintang Indrianto dan koreografi menawan garapan Koreografer Josh Marcy.

Pementasan kali ini menampilkan sesuatu yang berbeda dari biasanya karena adanya sebuah kolaborasi antara seni pertunjukan dengan fashion. Pemain dalam pementasan ini akan mengenakan busana yang khusus dibuat oleh designer Biyan dan menggunakan kain tenun Baron.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *