Pariwisata Indonesia Tahun 2019 Diprediksi Cerah, Namun Banyak Tantangan

Pariwisata Indonesia Tahun 2019 Diprediksi Cerah, Namun Banyak Tantangan

ajax loader

Forum Wartawan Pariwisata bersama dengan Kementerian Pariwisata, mengadaan seminar Road to Indonesia Tourism Outlook 2019, dengan tema ‘Deregulasi di Era Cyber Tourism’. Seminar yang diadakan  Mandalawangi Hall, Sekolah Tinggi  Pariwisata Bandung berlangsung pada hari Rabu, 10 Oktober 2018.

Seminar ini dibuka oleh Sekretaris Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata I Kemenpar Edy  Wardoyo. Dan yang tampil sebagai  keynote  speaker adalah  Tenaga Ahli Menteri Bidang Pemasaran dan Kerjasama Pariwisata, Kementerian Pariwisata  (Kemenpar)  Prof. I Gde Pitana.

Dalam materi yang disampaikannya, Prof. I Gde Pitana memprediksikan prospek pariwisata Indonesia 2019 sangat cerah karena travel propensity  di negara-negara sumber wisman tumbuh positif, sebagaimana pula angka proyeksi pertumbuhan wisatawan dunia menurut UNWTO tumbuh positif. Namun demikian, perilaku negara pesaing akan menciptakan persaingan yang semakin keras dalam merebut pasar pariwisata menjadi tantangan terbesar bagi Indonesia.

seminar road to ito 2018jg
Faturokhim, Edy Wardoyo, Dewi Kaniasari, I Gde Pitana, Guntur Sakti dan Faisal Kasim

Travel propensity yang dimaksud adalah adalah presentasi populasi yang melakukan perjalanan wisata dalam satu tahun. Dan travel prospensity dipengaruhi oleh faktor makro, mikro dan intermediary wisatawan tersebut.

Selain itu perlu juga memperhatikan perubahan psikografi wisatawan dunia. Jika dahulu berwisata untuk leisure atau bersantai, kini berwisata untuk mengalami sesuatu ( experience) sesuai minat wisatawan. Jika dulu berwisata dalam kelompok, kini wisatawan cenderung menjadi Free Independent Traveller ( FIT) sesuai dengan perkembangan teknologi informasi yang serba online. Jika dulu wisatawan cenderung pergi menjadi ke tempat mass tourism, kini menjadi niche tourism, yang eksklusif dan berwisata ke destinasi wisata khusus ( special interest).

Untuk melihat tren pariwisata ke depan perlu melihat banyak aspek. Mulai dari kondisi pasar wisatawan, khususnya pasar utama (pertumbuhan ekonomi). Kemudian bagaimana kesiapan destinasi, kondisi sosial-ekonomi-politik Indonesia terkait dengan pemilhan umum di tahun 2019, isu dan persepsi tentang keamanan dan bencana alam, serta perilaku negara pesaing.

Hadir juga sebagai pembicara dalam seminar sehari ini, Kadisbudpar Kota Bandung -Dewi Kaniasari, Kabid Pemasaran DIsbudpar Jawa Barat Iwan Darmawan, Perhumas Jawa Barat – Eki Baihaki dan Sekjen ASITA Jawa Barat Reza Novaldy. Semianr ini dipandu oleh Kepala Komunikasi Publik Kemenpar – Guntur Sakti dan Ketua STP Bandung – Faisal Kasim.

Semianr ini merupakan kegiatan pemanasan menjelang kegiatan Indonesia Tourism Outlook 2019 yang akan diselenggarakan oleh Forwapar pada tanggal 10 November 2018 di Hotel Raffles, Jakarta.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *