Kementerian Pariwisata Adakan Seminar Peringati World Tourism Day

Kementerian Pariwisata Adakan Seminar Peringati World Tourism Day

ajax loader

Hari Pariwisata Dunia ( World Tourism Day) diperingati setiap tanggal 27 September 2015. Di Indonesia, Kementerian Pariwisata merayakannya dengan acara pemberian souvenir gratis kepada wisatawan mancanegara dari Tiongkok dan seminar pariwisata.

Pada hari Minggu 27 September 2015 di Bandara Soekarno-Hatta telah dibagikan souvenir untuk wisatawan dari Beijing dan Shanghai yang transit di Jakarta menuju Bali. Sedangkan untuk seminar pariwisata diadakan pada hari Senin 28 September 2015 di Auditorium Soesilo Soedarman di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata di Jakarta.

Tahun ini peringatan Hari Pariwisata Dunia bertemakan “ Satu Milliar Turis, Satu Milliar Peluang” (One Billion Tourist, One Billion Opprtunities). Secara internasional, peringatan World Tourism Day dipusatkan di Burkina Faso, Afrika Barat.

Dalam sambutannya, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan bahwa saat ini sektor pariwisata berada di urutan kelima sebagai penghasil devisa terbesar untuk negara. Tidak menutup kemungkinan ke depannya sektor pariwisata menjadi nomor satu sebagai penyumbang devisa untuk negara.

Saat ini sektor pariwisata menyumbangkan devisa sebesar 40 Trilliun Rupiah. Dalam lima tahun ke depan diprediksi akan menghasilkan devisa sebanyak 280 Trilliun Rupiah. Hal itu didapat dari peningkatan kunjungan wisatawan, dari 9,4 juta wisman di tahun 2014 menjadi 20 juta wisman di tahun 2019, ditambah dengan wisatawan Nusantara yang akan berjumlah 275 juta orang di tahun 2019.

Untuk mencapai target tersebut Kementerian Pariwisata menggunakan strategi pemasaran DOT (Destination, Original, Time). Destination artinya menetapkan tiga pintu utama destinasi wisatawan mancanegara yaitu Great Bali, Great Jakarta dan Great Batam. Original maksudnya adalah asal wisman tersebut. Dengan mengutamakan asal wisman yang memberikan kontribusi terbesar, yaitu Singapura, Malaysia, China, Australia dan Jepang. Sedangkan Time adalah dengan memasarkan destinasi wisata Indonesia berdasarkan waktu atau musim pasar dari setiap negara asal wisman.

Untuk itu Kementerian Pariwisata menggunakan strategi promosi BAS (Branding, Advertising, Selling). Masing-masing jenis strategi tersebut mmendapatkan porsi anggaran sebesar 50%, 30% dan 20%/ Branding dibiayai oleh pemerintah, Advertising dilakukan oleh pemerinta dan pelaku industri pariwisata dan Selling sepenuhnya dilakukan oleh pihak pelaku industri pariwisata.

Adapun seminar Hari Pariwisata Dunia tersebut menhadirkan pembicara-pembicara handal dari berbagai sektor. Mereka adalah I Gede Ardika – pengamat pariwisata dan mantan Menteri Pariwisata, David Makes – Ceo Sustainable Tourism Management, Randy Durband – Global Susutainable Tourism Council. Selain itu ada juga Robert Daniel Waloni– Board of Director Angkasa Pura Satu bidang Marketing & Business Development, Maryoto Sumardi – Dirjen Imigrasi, Kristi Endah – Deputi Direktur Bilateral Kementerian Perhubungan dan Didien Junaedy – Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *