FESTIVAL TEATER INDONESIA, KOLABORASI INSAN TEATER NUSANTARA DI EMPAT KOTA

 FESTIVAL TEATER INDONESIA, KOLABORASI INSAN TEATER NUSANTARA DI EMPAT KOTA

ajax loader

TITIMANGSA bersama dengan PENASTRI (Perkumpulan Nasional Teater Indonesia) serta didukung oleh Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan RI, menyelenggarakan Festival Teater Indonesia (FTI) sebagai titik pertemuan lintas kota serta ruang berekspresi bagi ekosistem teater tanah air.

Sebanyak 20 kelompok teater maupun seniman individu dari seluruh penjuru Indonesia akan tampil di atas panggung Festival Teater Indonesia di empat kota, yaitu Medan, Palu, Mataram, dan Jakarta. Selain pertunjukan di atas panggung, pengunjung festival juga dapat mengikuti berbagai kegiatan, antara lain, bincang karya, diskusi, jelajah panggung, lokakarya, dan Teras FTI yang mewadahi berbagai komunitas setempat.

Tema sirkulasi Ilusi

Pada edisi tahun perdananya, FTI mengangkat tema “Sirkulasi Ilusi” yang menyoroti pertemuan antara realitas dan representasi di tengah kehidupan kontemporer. Melalui tema tersebut, FTI berupaya memperluas sirkulasi gagasan, mempertemukan seniman lintas wilayah, serta memperkaya khazanah hubungan antara teks sastra dan panggung pertunjukan. FTI akan menjadi ajang perayaan untuk seni teater dan pertemuan bagi para praktisi, pendukung, juga penonton teater.

Dalam catatan kuratorial FTI, disebutkan “sirkulasi” merujuk pada bagaimana ide, wacana, dan karya seni bergerak atau digerakkan, yakni melintasi ruang, waktu, medium, dan komunitas, sehingga membentuk pengalaman bersama dan pengetahuan baru. Kata “ilusi” ditambahkan sebagai strategi konseptual yang menciptakan lapisan makna untuk menata persepsi kritis atas hubungan antara panggung dan realitas sosial kontemporer.

Proses Pemilihan Peserta

Sebelumnya, Panggilan Terbuka telah dilaksanakan semenjak 25 Agustus hingga 19 September 2025. Kegiatan ini berhasil menjaring 213 pendaftar dari 95 kabupaten/kota di 25 provinsi se-Indonesia. Pengumuman kelompok atau seniman terpilih disampaikan secara daring pada 30 September 2025. Mereka akan mementaskan naskah-naskah teater adaptasi dari karya sastra Indonesia.

Daftar Penampil dan Jadwal Pentas

Berikut daftar penampil di setiap kota titik temu Festival Teater Indonesia:

●          Medan: Bali Eksperimental Teater (Jembrana, Bali), Luna Vidya/Storytelling Academy (Makassar, Sulawesi Selatan), Porman Wilson Manalu (Medan, Sumatera Utara), Stage Corner Community (Tangerang, Banten), dan Teater Kurusetra (Bandar Lampung, Lampung).

●          Palu: Insomnia Theater Movement (Lombok Barat, NTB), Komunitas Sakatoya (DI Yogyakarta), Lentera Silolangi (Palu, Sulawesi Tengah), Studiklub Teater Bandung (Bandung, Jawa Barat), dan Tilik Sarira Creative Process (Sukoharjo, Jawa Tengah).

●          Mataram: Dexara Hachika (Pontianak, Kalimantan Barat), Nara Teater (Flores Timur, NTT), Sanggar Budaya Kalimantan Selatan (Banjarmasin, Kalimantan Selatan), Teater Lho Indonesia (Mataram, NTB), dan Yeni Wahyuni (Padang Panjang, Sumatra Barat).

●          Jakarta: Andi Bahar Merdhu (Gowa, Sulawesi Selatan), Bengkel Seni Embun (Ambon, Maluku), Rumah Kreatif Suku Seni Riau (Pekanbaru, Riau), Serikat Teater Sapu Lidi/Ramdiana (Syiah Kuala, Banda Aceh), dan Teater Kubur (Jakarta Timur, DKI Jakarta).

FTI 033

Dua puluh kelompok teater terpilih itu mendapatkan pendanaan produksi serta pendampingan dari kurator festival. Pendampingan selama persiapan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana proses teater dijalani, bagaimana strategi menyiasati keterbatasan waktu, anggaran, dan sumber daya manusia yang ada.

Pentas teater alih wahana karya sastra Indonesia di panggung FTI akan dilaksanakan di Auditorium RRI, Medan (1-3 Desember 2025), Gedung Kesenian Palu, Palu (6-8 Desember 2025), Taman Budaya NTB, Mataram (10-12 Desember 2025), dan Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta (14-16 Desember 2025).

Program Sayap

Panitia FTI di empat kota juga menyiapkan berbagai program sayap, antara lain bincang karya, diskusi, jelajah panggung, lokakarya, pameran arsip, simposium, dan Teras FTI. Ragam program ini dirancang untuk membuka akses bagi masyarakat umum agar dapat melihat teater bukan hanya yang tampak di atas panggung, tetapi juga sebagai perjalanan kreatif yang melibatkan refleksi, dialog, dan pertukaran gagasan. Seluruh rangkaian kegiatan Festival Teater Indonesia akan dicatat oleh penulis-pengamat di masing-masing kota. Hasil pencatatan atau program arsip ini akan diterbitkan menjadi buku digital untuk disebarluaskan nantinya.

“Di banyak daerah, ekosistem teater sebenarnya kaya, tetapi sering kurang terdokumentasi. Oleh sebab itu, program arsip FTI menjadi penting untuk merawat jejak sejarah lokal agar tidak hilang dan tetap bisa menjadi sumber pembelajaran bagi generasi selanjutnya. Tradisi menulis tentang teater akan membantu ekosistem teater terus tumbuh dalam jangka panjang,” ucap Sahlan kembali.

“Dengan adanya pertemuan ini, aneka macam lintas yang menjadi satu kesatuan memberikan pengharapan yang luar biasa bagi kami, juga bagi saya. Di antara hal-hal yang tidak pasti di depan sana, ada sesuatu hal yang masih bisa kita pegang, yaitu harapan kepada daya hidup, daya cipta kita sebagai manusia yang memuliakan panca inderanya, dan juga memuliakan seni di dalam kehidupan,” pungkas Happy Salma.

Festival Teater Indonesia akan terlaksana mulai tanggal 1 hingga 16 Desember 2025 di empat kota: Medan, Palu, Mataram, dan Jakarta. Informasi jadwal pertunjukan maupun program-program sayap dapat dilihat melalui media sosial Instagram @festivalteater.id dan laman festivalteater.id. Para penonton dan penikmat seni teater juga dapat memesan tiket setiap pertunjukan secara gratis melalui https://tiket.titimangsa.com/.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *