PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) kembali menggelar kegiatan sosial “Bedah Rumah” tak layak huni (RTLH) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebagai wujud komitmen perusahaan dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar wilayan operasional pelabuhan pada Kamis (13/6) di Desa Bakauheni, Kampung Jering, Lampung Selatan.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TSL) ASDP yang dilaksanakan secara berkelanjutan dengan mengikutsertakan para volunteer Ferizyan.
“Pada kegiatan Bedah Rumah Tak Layak Huni hari ini, kami melibatkan para karyawan ASDP yang berpartisipasi secara sukarela. Seperti yang selalu disampaikan Dirut ASDP bahwa terdapat 3 purpose yaitu Personal Purpose, Corporate Purpose, dan Noble Purpose. Kegiatan ini merupakan bagian dari Noble Purpose dimana kita dapat memberikan manfaat bagi orang sekitar,” ujarnya.
Bantuan bagi MBR di Desa melalui program Bedah Rumah yang diberikan oleh ASDP senilai total Rp 200 juta untuk 10 rumah MBR. Salah satu rumah yang mendapatkan bantuan renovasi adalah rumah milik Amran Harahap (53), warga Dusun Kampung Jering, Desa Bakauheni, yang bantuannya diserahkan Bupati Lampung Selatan, pada 19 Mei 2024 lalu.
Mewakili Bupati Lampung Selatan, Sekda Thamrin pun menyampaikan apresiasi kepada ASDP khususnya Cabang Bakauheni yang turut membantu pemerintah kabupaten dalam menuntaskan kemiskinan ekstrem di Lampung Selatan.
“Ini merupakan sinergi pemerintah daerah dan perusahaan. Tidak lupa saya juga mengucapkan terima kasih kepada Camat, masyarakat dan stakeholder terkait yang turut berkontribusi membantu proses pembangunan rumah pak Amran Harahap,” ucap Thamrin.
Dia menjelaskan bahwa ASDP tidak hanya membantu dalam renovasi rumah, tetapi juga memberikan bantuan berupa perlengkapan rumah tangga seperti kasur, selimut, alat kebersihan, serta perlengkapan sekolah bagi anak-anak dari keluarga penerima manfaat. “Inisiatif ini bagian dari komitmen ASDP untuk mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya lagi.
Diungkapkan, pelaksanaan program kerja TJSL “Bedah Rumah” sejalan dengan fokus SDGs nomor 2 (Tanpa Kelaparan), 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan), 4 (Pendidikan Berkualitas), dan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) tersebut secara keseluruhan melibatkan lebih dari 1.200 karyawan ASDP dalam berbagai kegiatan volunteer. “Sejumlah kegiatan volunteer yang telah diadakan ASDP antara lain Ocean Clean Up Day, Plasticpay, Safari Ramadhan, serta peringatan Hari Sampah Nasional dengan kegiatan bersih-bersih di Ciliwung,” tutur Shelvy lagi.
Melalui kegiatan volunteer ini, karyawan ASDP tidak hanya dapat mengembangkan diri dan menambah pengalaman, namun juga berkontribusi secara langsung terhadap kemajuan perusahaan dan kesejahteraan masyarakat. Para karyawan ASDP didorong untuk tidak hanya fokus pada keahlian teknis, namun juga memiliki jiwa sosial dan kepedulian terhadap lingkungan.
Pada 2023, ASDP telah merealisasikan program kerja TJSL dengan total biaya senilai Rp 8,42 miliar yang memfokuskan pada 3 dari Empat Pilar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan; Pilar Ekonomi, Pilar Sosial, dan Pilar Lingkungan.
ASDP akan terus berkomitmen untuk menjalankan program TJSL secara berkelanjutan dan terukur agar dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat dan berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.