Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Nusantara Tumbuh Pesat

Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Nusantara Tumbuh Pesat

ajax loader

Sektor pariwisata pada lima bulan pertama Januari hingga Mei 2013 menunjukkan pertumbuh positif sebesar 5,79%  meski dalam situasi perekonomian global yang masih dilanda ketidakpastian dan persaingan semakin ketat.  Hal ini disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu dalam jumpa pers bulanan beberapa waktu yang lalu  di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta.,

Selama Januari – Mei 2013 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai 3.364.884 wisman atau tumbuh 5,79% dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar  3.180.779 wisman.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebutkan, untuk kunjungan wisman pada Mei 2013 tercatat sebanyak 700.708 atau mengalami pertumbuhan 7,65% dibandingkan bulan Mei 2012 sebesar 650.883 wisman. Pertumbuhan pada Mei 2013 sebagian dari kontribusi kenaikan wisman RRT, Hongkong, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi yang mengalami pertumbuhan tinggi masing – masing di atas dua digit.

Secara akumulatif Januari – Mei 2013 kunjungan wisman berdasarkan kebangsaan yang mengalami pertumbuhan tinggi adalah Uni Emirat Arab sebesar 81,15%, Mesir 19,62%, Arab Saudi 18,30%, Thailand 16,15%, dan RRT 13,83%.

Menurut analisa Direktorat Pengembangan Pasar Kemenparekraf, beberapa event konser  dunia seperti Air Supply – World Tour Asia 2013, Super Junior, Lenka Live in Concert di  Bali, Bandung, dan Jakarta maupun kegiatan konvensi internasional antara lain  konferensi ekplorasi pertambangan Asia Timur di Bali,  Bintan Triathlon 2013 yang banyak diikuti wisatawan dari Singapura, Malaysia, Korea, dan Jepang, serta kegiatan wisata religi perayaan Waisak di Candi Borobudur 2557 merupakan pendorong meningkatnya kunjungan wisman pada Mei 2013.

Selain itu, upaya promosi pada akhir dan akhir tahun lalu untuk menggaet wisman asal Eropa mulai menunjukkan hasil. Dari lima negara Eropa yang masuk dalam 16 target pasar hanya Jerman yang mengalami sedikti penurunan. Sementara untuk pasar Inggris, Perancis, Jerman, dan Russia tumbuh positif pada Mei 2013 dibandingkan tahun lalu.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu menyambut baik  tren positif pariwisata Indonesia pada Januari – Mei 2013. “Prospek pariwisata kita cerah dan terbukti Indonesia masih menjadi destinasi pariwisata yang penting,” komentar Mari.

Mari memaparkan di antara 16 pasar utama, kunjungan wisman dari Australia pada Mei 2013 mengalami kenaikan 4,7% atau sebanyak 75.031 wisman, RRT naik 21,1% atau sebanyak 52.632 wisman, Singapura naik 8,5% atau sebanyak 108.160 wisman, Malaysia naik 7,1% atau sebanyak 115.899 wisman, dan  Jepang naik 13,9% atau sebanyak 35.073 wisman.

Mari memberi catatan tersendiri terhadap pasar Jepang. Pasca–musibah tsunami Maret 2011  pasar Jepang terus tumbuh. Posisi kunjungan wisman Jepang pada Mei 2013 lebih baik dibandingkan Mei 2012  yang naik 12%, sementara secara akumulatif kunjungan wisman Jepang Januari – Mei 2013 sebanyak 184.025 orang atau naik 10,3%, dan lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mengalami kenaikan 3,83%.

Kemenparekraf telah menetapkan target kunjungan wisman 2013 dalam tiga skenario yaitu target pesimistis 8,3 juta; target moderat 8,6 juta;  dan target optimistis 8,9 juta wisman.

Mari Elka Pangestu pada kesempatan itu juga menjelaskan soal perkembangan wisatawan nusantara (wisnus). Berdasarkan data BPS pada triwulan I tahun 2013 sebanyak 55.702.793 atau mengalami kenaikan 3,41% dibandingkan triwulan I/2012 sebanyak 53.868.315.

Kontribusi terbesar perjalanan wisnus pada triwulan I tahun 2013 antara lain; Jawa Timur sebanyak 10.495.884 perjalanan, Jawa Tengah (8.116.849 perjalanan), Jawa Barat (7.967.724 perjalanan), DKI Jakarta (3.306.898 perjalanan), Sumatera Utara (2.374.172 perjalanan), Bali (2.182.706 perjalanan), dan Banten (2,148,050 perjalanan).

“Daerah yang menjadi kontributor perjalan terbesar wisnus ini sebaiknya menjadi target dilakukannya direct promotion penjualan paket wisata domestik,” kata Mari seraya menjelaskan, biasanya perjalanan wisnus akan mengalami lonjakan tinggi pada musim liburan sekolah dan hari raya. Pada triwulan II (April – Juni 2013)  ada liburan panjang sekolah, kemudian  disusul liburan hari raya Idul Fitri pada triwulan III (Juli – Agustus 2013 ) dan liburan Natal dan Tahun Baru pada triwulan IV (Desember) yang mendorong melonjaknya perjalanan wisnus.

Mari menambahkan wisnus menjadi kekuatan pariwisata nasional karena kontribusi dari pengeluaran wisnus terhadap perekonomian nasional cukup signifikan. Tahun 2012 jumlah perjalanan wisnus sebesar 245,3 juta dengan rata – rata pengeluaran Rp 700 ribu per orang memberikan kontribusi sebesar Rp 171,7 triliun atau dua kali lipat lebih besar dari perolehan devisa wisman. Sementara tahun 2013 ditargetkan pergerakan wisnus sebesar 250 juta dengan total pengeluaran sebesar Rp 178,6 triliun.

Pergerakan wisnus pada triwulan I/2013 yang mengalami kenaikan tinggi adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat (34,88%), Kalimantan Timur (30,82%), dan Kepulauan Riau (22,43%),  sedangkan yang mengalami  penurunan yakni Provinsi Papua (12,71%), Sulawesi Utara (10,89%), Nusa Tenggara Timur (8,79%), Sumatera Barat (7,99%), dan Banten (7,37%).

Meningkatnya perjalanan wisnus, menurut Mari, terkait dengan tumbuhnya masyarakat menengah atas Indonesia maupun semakin membaiknya infrastruktur terutama fasilitas transportasi udara. “Tumbuhnya kelompok masyarakat menengah atas didominasi kalangan muda, mereka mempunyai mobilitas tinggi termasuk dalam berwisata,” kata Mari.

Mari mengatakan tumbuhnya kelompok menengah atas mendorong perjalanan di dalam negeri semakin meningkat. Tercatat rata – rata frekuensi perjalanan wisnus sebanyak 1,95 kali.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *