Kota Banda Aceh akan mengangkat konsep syariah sebagai unggulan sektor pariwisata. Untuk itu diluncurkanlah “Positioning Kota Banda Aceh Sebagai Pusat Wisata Islami Dunia” di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kementrian Pariwisata pada hari Selasa, 31 Maret 2014.
Menteri Pariwisata Arief Yahya yang hadir memaparkan bahwa Banda Aceh memiliki keunggulan budaya dan islam kental sehingga dapat menarik lebih banyak wisatawan mancanegara. “Selain sudah memberlakukan hukum islam, Kota Serambi Makkah juga memiliki kekayaan sejarah, budaya, kuliner, hingga arsitektur bernafaskan islam. Semua paket tersebut juga dilengkapi dengan bentang daratan dan lautan mampu memikat wisman untuk datang,” ujarnya di sela-sela peluncuran.
Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal mengatakan pihaknya ingin mengembalikan kejayaan Banda Aceh yang dulu memiliki predikat sebagai salah satu pusat perdagangan dunia. Salah satu langkah yang ditempuh adalah mengedepankan pariwisata sebagai sektor penggerak utama (leading sector).
“Kami ingin menjadikan kota madani sebagai daerah tujuan wisata. Kota Banda Aceh telah memenuhi kebutuhan dasar wisatawan Muslim,” lanjutnya.
Sebagai provinsi di ujung barat Indonesia, Banda Aceh adalah lokasi strategis bagi pintu masuk di Selat Malaka dan menjadi Kota Tujuan Wisata Islami. Banda Aceh memiliki wisata kuliner yaitu makanan dan minuman halal, pengalaman wisata yang islami, harga terjangkau, dan keramahtamahan penduduk dalam menyambut wisatawan.
Letak Banda Aceh di pesisir pantai bisa menjadi pintu masuk utama pariwisata berbasis Islami di Indonesia. Beberapa negara yang menjadi target untuk datang ke Banda Aceh a.l. Malaysia, Brunnei Darussalam, hingga sebagian masyarakat Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
*).Dari berbagai sumber.
maju terus banda aceh…
selamat buat prov banda aceh..
salam sukses terus