
Korea telah menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan Indonesia ke luar negeri. Peningkatan wisatawan Indonesia ke Korea telah meningkat setiap tahunya, bahkan lebih banyak jumlahnya

Korea telah menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan Indonesia ke luar negeri. Peningkatan wisatawan Indonesia ke Korea telah meningkat setiap tahunya, bahkan lebih banyak jumlahnya

Musim gugur di Korea menjadi waktu favorit bagi wisatawan asal Indonesia untuk berkunjung di Negeri Ginseng ini. Beberapa alasan menjadi waktu favorit untuk berkunjung a.l:

Korea Tourism Organization secara resmi telah mengeluarkan kampanye berjudul ‘Never Ending Korea’ untuk memperkenalkan tempat wisata – tempat wisata yang wajib dijelajahi oleh wisatawan asing.

Seoul menyelenggarakan perpustakaan terbuka di wilayah Seoul Plaza, area indoor Gwanghwamun, area outdoor Gwanghwamun dan sepanjang aliran Sungai Cheonggyecheon. Konsep perpustakaan tersebut merupakan konsep perpustakaan

Jika wisatawan Indonesia memiliki kesempatan untuk berkunjung ke Korea dan ingin mencoba pengalaman baru, maka wisatawan Indonesia dapat mencoba program templestay. Templestay adalah istilah dari

Korea Tourism Organization yang merupakan organisasi perwakilan negara Korea dalam bidang pariwisata, menyelenggarakan acara berjudul Korea Culture & Travel Festival 2023. Rangkaian acara berisi K-Travel

Pariwisata dunia kini kembali bangkit, setelah dua tahun mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19. Sudah banyak negara yang membuka kembali jalur masuk ke negara mereka untuk

Setelah lebih dari dua tahun menutup pintu dari wisatawan dunia karena pandemi Covid-19, akhirnya pada awal tahun ini Korea Selatan secara bertahap kembali menyambut kedatangan

Pandemi COVID-19 membuat semua orang tidak bisa bebas beraktivitas, termasuk berwisata di dalam maupun ke luar negeri. Namun, jalan-jalan tetap bisa dilakukan secara daring. Inilah

Kampanye Global KTO #LoveforDMZ (www.lovefordmz.com) yang didukung oleh EXO, Red Velvet, Ryu Seung-ryong dan selebriti lainnya, telah mencapai 20.000 peserta di seluruh dunia dalam 2