Jika sebagian besar masyarakat kita lebih asyik dan merasa lebih bergengsi jika berbicara tentang rock, jazz, reggae, pop, blues, R&B, metal, underground, dan semacamnya, tidak demikian bagi seorang Sundari Soekotjo. Ia memilih keroncong, tidak hanya sebagai kegemaran, tetapi juga sebagai kebanggaan, bahkan menjadi pijakan karirnya dalam bermusik.
Tak terasa ternyata sudah 4 dekade Sundari Soekotjo setia menyanyi keroncong sebagai pilihan hidupnya. Untuk itu Sundari mengajak rekan-rekan di jagad musik Indonesia untuk bersama merayakan 40 tahun bermusiknya dalam sebuah konser, “Senandung Keroncong Indonesia: Sundari Soekotjo 40 Tahun Berkarya”.
Lahir di Jakarta pada 14 April 1965, Sundari Untinasih Soekotjo mulai bernyanyi keroncong sejak usia 10 tahun, dan memulai debutnya secara professional sejak menjadi juara Bintang Radio & Televisi jenis Keroncong pada 1979.
Sejak saat itulah hingga kini (selama empat dekade) dunia music keroncong Indonesia mengenal dan mempunyai seorang biduanita, bisa dibilang “penerus” Waldjinah. Sejak remaja, sudah meyakini keroncong adalah pilihannya. Sehingga di blantika musik keroncong Indonesia pasti sangat akrab dengan nama Sundari Soekotjo.
“Senandung Keroncong Indonesia: Sundari Soekotjo 40 Tahun Berkarya” telah diselenggarakan di Ciputra Artpreneur Theater – Jakarta pada 21 April 2016, berkapasitas 1.100 orang. “ Konser ini sebagai rasa syukur saya atas 40 tahun berkarir di musik keroncong, dan ajang berbagi karya musik kepada sesama insan musik sekaligus kepada masyarakat, “ ujar Sundari, pada kesempatan jumpa pers jelas konser beberapa waktu yang lalu.
Konser musik ini menyuguhkan hasil kolaborasi antara musik keroncong dengan genre musik campur sari, pop, jazz, dangdut, dan disc jockey (DJ). Didukung dengan deretan musisi nasional; Rossa, Ikke Nurjanah, Intan Soekotjo, Kunto Aji, Didi Kempot, Wingky Wiryawan, Topan Tofano, Evan Virgan, Dian Mita, Keroncong Tujuh Putri, dengan music pengiring Dwiki Dharmawan Orchestra. Sundari Soekotjo bersama rekan-rekan musisi membawakan beragam lagu dengan aransemen keroncong yang lebih kaya dan berwarna diikuti dengan penampilan yang lebih interaktif.
Sebanyak 22 lagu disiapkan termasuk kolaborasi bersama penyanyi dan musisi dari genre yang berbeda. Sebanyak 45 pemain okestra pimpinan Dwiki Dharmawan akan menjadi pengiring termasuk 7 musisi keroncong. “ Musik Keroncong adalah musik asli Indonesia, sangat layak untuk dijual ke mancanegara sebagai musik Indonesia, “ kata Dwiki.