Kawasan Tanjung Lesung yang terletak di Provinsi Banten bagian Selatan menyimpan segudang potensi investasi untuk dikembangkan, mulai dari pariwisata hingga industri. Potensi kawasan Tanjung Lesung menjadi perhatian pemerintah Republik Indonesia, sehingga pada tahun 2012 pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2012 yang menetapkan Tanjung Lesung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
KEK Tanjung Lesung sendiri telah diresmikan oleh Presiden RI, Joko Widodo pada tanggal 23 Februari 2015.
Berbagai infrasturktur akan dibangun demi mempermudah akses ke KEK Tanjung Lesung, salah satunya adalah jalan tol Serang-Panimbang sepanjang 83 km yang ditargetkan rampung dalam waktu 3 tahun. Selagi PT Jababeka Tbk selaku pengembang dan pengelola kawasan Tanjung Lesung tengah mempersiapkan berbagai fasilitas wisata, PT Banten West Java TDC (BWJ) selaku anak usahanya, Jababeka melakukan beragam upaya untuk mensosialiasikan KEK Tanjung Lesung kepada publik.
Salah satu upaya sosialiasi KEK Tanjung Lesung yang dilakukan PT BWJ kepada publik adalah menggandeng PT Pos Indonesia (Persero) untuk menerbitkan prangko edisi KEK Tanjung Lesung. Prangko diterbitkan sebanyak 1.000 lembar dan berjenis PRISMA (Prangko Identitas Milik Anda).
Peluncuran Perangkok KEK Tanjung Lesung teah dilangsungkan pada hari Selasa, 19 Mei 2014 di President Lounge, Menara Batavia Jakarta. Hadir dalam peluncuran ini, Direktur Utama PT BWJ, Hyanto Wihadhi,Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementrian Pariwisata
Penerbitan prangko berjenis PRISMA merupakan hasil kerjasama dengan PT Pos Indonesia (Persero). Prangko PRISMA dengan nominal Rp 3.000 ini dicetak sebanyak 1.000 lembar.Tiap lembar terdiri dari 8 Prangko PRISMA KEK Tanjung Lesung yang mengikuti desain terbaru PT Pos Indonesia tahun 2013, dengan foto – foto berbagai fasilitas di Tanjung Lesung.
Direktur Utama PT BWJ, Hyanto Wihadhi, menyambut dengan gembira penerbitan prangko PRISMA edisi KEK Tanjung Lesung. Hal tersebut sejalan dengan upaya dan komitmen Jababeka dan BWJ dalam mengembangkan kawasan kota berbasis industri di Indonesia. “Mengembangkan pariwisata daerah merupakan strategi utama kami dalam menarik investor masuk ke daerah tersebut. Kami selaku pengembang kawasan wisata bangga akan diterbitkannya prangko edisi KEK Tanjung Lesung. Penerbitan ini membangkitkan kembali keterkaitan antara dunia pariwisata dan pos yang telah terjalin lama,” ujar Hyanto.
Sebelum ditetapkan sebagai KEK pada tahun 2012, kawasan wisata Tanjung Lesung telah dikembangkan sejak tahun 1991. Melalui strategi tourism, trade, dan investment yang dicanangkan oleh pemerintah RI untuk mengembangkan daerah tertinggal, Tanjung Lesung ditetapkan sebagai Tourism Development Corporation (TDC) dan PT Banten West Java didirikan untuk mengelola kawasan wisata Tanjung Lesung seluas 1.500 hektare.