Setelah branding Wonderful Indonesia di 20 bus city tour pada Piala Eropa (EURO) 2016, mulai 11 April hingga 9 Mei 2017, country branding pariwisata Indonesia itu kembali ditampilkan di 8 bus OPENTOUR di Paris.
“Ini adalah kegiatan Branding yang bermain di bus di Paris,” kata Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Selasa (11/4). Paris itu kota dengan jumlah wisatawan terbesar. Peluncuran branding Wonderful Indonesia di bulan April untuk menyongsong liburan pertengahan tahun, khususnya bagi masyarakat di Eropa.
Menpar Arief menyadari, biaya promosi Wonderful Indonesia sangat terbatas. Karena itu harus menggunakan banyak cara agar branding yang sudah berada di posisi 47 dunia itu tidak melorot. “Sesungguhnya berat, karena brand itu harus terus dilakukan, dan dinaikkan kualitasnyanya. Tentu, untuk itu perlu biaya,” jelasnya.
Mensiasati biaya yang besar, Menpar Arief melakukan co branding, mencari momentum dan memilih media promosi yang pas. Bus, trem, kereta, taxi, public transportation yang bergerak itu, ternyata lebih efektif, lebih viral, dan mewarnai media sosial.
Baginya, promosi tidak boleh berhenti meski jumlah wisatawan asing ke Indonesia terus meningkat. Alhasil, Perancis pun dilirik. Bus yang dibungkus branding “Wonderful Indonesia” kembali mondar-mandir di Perancis. Nuansanya mirip saat sepak bola Piala Dunia 2016 lalu.
Dengan desain bertema selancar, Danau Toba dengan rumah tradisional Batak, anak-anak Indonesia dengan pakaian tradisional dari berbagai daerah, diving kelas dunia, Pulau Komodo, gadis Bali dan Candi Borobudur, bus-bus itu menjadi pemandangan unik di tengah kepadatan di Negeri Menara Eiffel itu.
Perancis dipilih karena Wonderful Indonesia sedang nge-hits. Lagi banyak dibicarakan publik dengan berbagai trik marketing. Lagi jadi perhatian di acara TV di sana. Lagi naik peringkat, mengalahkan Thailand dalam persentase jumlah outbound Perancis ke Indonesia,” sebut Menpar Arief Yahya.
Tahun lalu, kunjungan wisman Perancis ke Indonesia meningkat 19,8% dibandingkan dengan 2015. Dari 209.466 orang, naik menjadi 250.921 wisman. Angka ini melebihi target yang ditetapkan Kementerian Pariwisata yang membidik 250.000 orang di 2016.
“Dengan promosi gencar seperti ini, saya yakin di 2017 Indonesia bisa meningkatkan angka kunjungan wisman Perancis menjadi 330.000 orang. Sekarang orang Perancis sudah makin mengenal Indonesia,” timpal Eka Moncarre, Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Kemenpar di Paris, Perancis.
Eka mengaku sangat pede dengan bidikan target tadi. Selain sedang nge-hits, masyarakat Paris, menurut dia, rata-rata technology minded. Hobinya tak jauh dari narsis. Mayoritas sudah digital lifetyle.
Branding bus-bus di Paris itu, menurut dia, akan memberi umpan kepada masyarakat Perancis untuk bahan bermain di medsos. ” Sangat efektif. Wonderful Indonesia jadi makin dibicarakan publik di dunia nyata dan dunia maya. Yang hobi narsis, malah bisa dijadikan ‘senjata’ untuk posting dan menjadi viral di digital,” ungkap Eka.