Sebuah pulau indah di ujung Timur Pulau Flores, membuka diri untuk dikunjungi. Pulau Alor sering diartikan sebagai singkatan dari kalimat “Alam Lestari Orangnya Ramah”. Pulau Alor, wilayah perbatasan Republik Indonesia-Timor Leste, memiliki segudang keunikan alam dan budaya.
Pulau yang dijuluki pulau Seribu Moko. Moko artinya gendang perunggu (moko) yang menjadi pusaka sekaligus mahar perkawinan adat setempat yang memiliki filosofi bagi masyarakat Alor beserta berbagai keariafn lokal Alor.
Alor tidak saja dijuluki Pulau Seribu Moko, Alor juga memiliki banyak sekali suku. Hingga kini ada lebih dari 40 bahasa tersebar di sana. Selain bahasa, Kain tenun dengan ragam corak dengan pewarna alami merupakan nilai budaya yang dimiliki Alor. Alor tidak saja memiliki keragaman budaya setiap suku, Namun keragaman juga menjadi daya tariknya. Alor memiliki salah satu Al Quran tertua (1519) di Indonesia yang ditemui di museum Alor.
Selain budaya, potensi alam Alor yang sangat alami menjadi daya tarik tersenidri bagi para penggemar wisata alam dan minat khusus. Sebagai bagian dari rangkaian cincin api, gunung api sabuk pasifik yang kaya akan geoheirtage. menyelam, naik gunung dan bersepeda menjadi atraksi wisata petualangan Alor.
Laut Alor terkenal dengan keindahan terumbu karang dan keindahan bawah laut untuk pengemar diving. Laut Alor adalah laut terindah sehingga media asing menjuluki bawah laut terindah mirip kepulauan Karibia. Perairan Alor menjadi lintasan paus dan terkadang memiliki arus bawah air sedingin -5 derajat celsius yang berasal dari lingkar Kutub Selatan. Sehinga pertemuan arus ini ditandai dengan terapungnya ribuan ikan di luat dangkal.
Keindahan perjalanan ke Alor adalah keindahan perjalanan ke Timur Indonesia. Keindahan dan kekayaan alam dan budaya, mendorong Way 2 East Indonesia bersama Pemda Kabupaten Alor menyelenggarakan Festival pertama di Alor yaitu Festival Bahari Alor.
Festival Bahari Alor akan diselenggarakan pada tanggal 16 s/d 18 September 2015 di Kabupaten Alor, NTT. Puncak acara tanggal 18 September 2015 bertempat di Pantai Sebanjar, Desa Alor Besar dengan melakukan upacara Pou-Hari dan Gala Soro, parade 100 kapal perang tradisional.
Dalam Festival Bahari Alor yang pertama kali ini Pemerintah Daerah Kabupaten Alor akan menyelenggarakan 4 kegiatan bahari yaitu:
1. Lomba foto bawah laut yang akan diikuti oleh 25 penyelam dari dalam dan luar negeri.
2. Pou-Hari adalah upacara pemberian sesajen kepada roh-roh laut untuk memberikan berkat kepada masyarakat di Desa Alor Kecil berupa banyak ikan-ikan yang bermunculan dipinggir pantai akhibar “Arus Laut Dingin”.
3. Gala Soro adalah upacara kemenangan perang yang dilakukan dilaut oleh suku-suku di Alor.
4. Gala Dinner di Pantai Batu Putih, Alor. Peserta akan mencicipi kuliner-kuliner Alor, sea food, dan mencicipi langsung ikan-ikan hasil tangkapan para nelayan di pantai Batu Putih.
Sumber foto : https://www.facebook.com/Way2East