Kementerian Pariwisata Selenggarakan Workshop Fotografi untuk Jurnalis

Kementerian Pariwisata Selenggarakan Workshop Fotografi untuk Jurnalis

ajax loader

Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata, pada hari Kamis, 5 Oktober 2017 menyelenggarakan workshop Fotografi untuk jurnalis pariwisata di kafe Historia, Kawasan Kota Tua Jakarta.

Kegiatan ini dianggap perlu dilakukan mengingat kualitas karya fotografi  sangat menentukan keberhasilan promosi suatu destinasi pariwisata sehingga menjadi semakin populer dan banyak menarik minat wisatawan untuk berkunjung.

Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Dadang Rizki Ratman saat memberikan sambutan dalam acara Workshop Fotografi untuk Jurnalis Travel. “Foto harus mampu memberikan daya tarik. Capture ini penting sebagai alat untuk mengundang wisatawan,” kata Dadang.

Oleh karena itulah, pihaknya menyadari pentingnya upaya untuk meningkatkan kualitas karya fotografi khususnya bagi jurnalis travel. “Dengan begitu jurnalis bisa lebih meningkat kemampuannya dalam teknik, memotret dengan hati, bukan hanya sekadar menguasai teknik tapi membuat foto yang menarik,” katanya.

Ia juga berharap karya foto jurnalistik di bidang pariwisata semakin baik kualitasnya sehingga banyak karya foto yang mampu bercerita tentang suatu destinasi. Maka wisatawan pun kian tertarik untuk berkunjung ke destinasi yang menjadi obyek fotografi.

Dadang juga menekankan pentingnya caption dalam sebuah foto untuk menjelaskan makna atau arti dan lokasi karya foto. Ia juga menyarankan agar karya foto untuk pariwisata mengandalkan etika pengambilan angle dengan tidak memuat konten-konten yang mengandung kekerasan atau SARA. “Harus juga hati-hati, foto-foto yang menagndung kekerasan jangan digunakan sebagai alat promosi. Jangan ada darah atau tengkorak yang keluar untuk jadikan alat promosi. Meskipun misalnya itu produk tradisi,” katanya.

Dadang berharap melalui workshop fotografi, para peserta dapat semakin memperkaya teknik, cara, promosi, sehingga menghasilkan karya fotografi bernilai seni tinggi. “Sehingga fotografi pun bisa mendatangkan nilai ekonomis bagi sang fotografer,” katanya.

7

Hadir sebagai pembicara workshop,  Sendy Aditya Saputra, seorang fotografer lepas untuk Colours Garuda Inflight Magazine yang membawakan tema “Visual Literasi dan Visual Storytelling”. Melalui tema itu  peserta diajak untuk berinteraksi dengan imaji mereka untuk mengerti, membaca, dan membayangkan dalam pembuatan seni dua dimensi. “Pendekatan visual literasi dan Storytelling merupakan hakikinya dari seni dua dimensi yakni fotografi maupun lukisan,” katanya.

Selain itu dipaparkan pula mengenai pengenalan komposisi fotografi, teori warna secara universal maupun kebudayaan, dan kerangka persiapan seorang fotografer sebelum menjalankan tugasnya di lapangan hingga pendekatan photo story yang berguna untuk membuat foto-foto Travel Storytelling yang dapat menceritakan sebuah perjalanan secara lengkap.

“Dari semua itu, fotografer diharapkan akan mampu membuat karya foto lebih menarik, penuh dengan cerita, mengasah skill fotografinya, mengasah kepekaan apa saja yang harus di foto ketika di lapangan dan mampu membuat kerangka persiapan sebelum sang fotografer menekan Shutter Camera,” katanya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *