Konsolidasi 13 VITO Untuk Capai 20 Juta Wisman di Tahun 2019

Konsolidasi 13 VITO Untuk Capai 20 Juta Wisman di Tahun 2019

ajax loader

Guna menggenjot target kunjungan wisatawan mancanegara 20 Juta orang di tahun 2019. Diperlukan langkah-langkah strategis untuk mencapainya. Salah satunya adalah meningkatkan kinerja promosi Indonesia hingga ke mancanegara.

Untuk itu pada hari Senin, 1 Desember 2014 di Hotel Atlet Century Park Jakarta, diadakan VITO Country Managers Meeting 2014. VITO kependekan dari Visit Indonesia Tourism Officer. Yaitu kantor cabang perwakilan promosi pariwisata Indonesia di mancanegara. Dirintis sejak tahun 2005 dengan 3 VITO di 3 negara. Kini telah berkembang 14 VITO di 13 negara.

VITO kini berada di Singapura, Malaysia, Australia, Jepang, Korea, India, Timur Tengah ( Uni Emirat Arab), Inggris, Belanda, Perancis, Jerman, Rusia dan China dengan 2 kantor, yaitu di kota Beijing dan Guangzho.

Pada pertemuan tersebut, dipresentasikan satu persatu evaluasi tahun lalu, analisa tren pariwisata di negara masing-masing dan usulan program untuk meningkatkan kunjungan di tahun 2015. Setiap presentasi dilakukan selama 15 menit, kemudian ditanggapi oleh panelis yang merupakan wakil dari pakar pariwisata, wakil dari UNWTO dan pihak Kementrian Pariwisata.

Menteri Pariwisata Arief Yahya hadir didampingi oleh Dirjen Pemasaran Pariwisata Esthy Reko Astuti,  Pakar pariwisata Prof. Wiendu Nuryanti, UNWTO Regional Director untuk Asia Pasifik Xu Jing, dan pengamat pariwisata David Sanders sebagai moderator.

Permasalahan

Berbagai masalah dibahas satu persatu dari paparan presentasi setiap negara VITO. Contohnya dari China membahas jumlah wisatawan China yang keluar negeri rata-rata jumlahnya 100 juta orang, namun jumlah yang berkunjung ke Indonesia kurang dari satu persennya. Padahal dari data yang ada, 90 persen dari jumlah wisatawan China itu berkunjung ke negara-negara di Asia.

Untuk Jepang, terjadi perubahan tren usia wisatawan yang datang ke Iuar negeri, dari wisatawan usia lanjut yang biasanya datang ke Indonesia, Kini para wanita muda yang beramai-ramai dengan teman atau kerabat berkunjung ke Indonesia.

Rusia juga menjadi negara yang potensial mendatangkan wisatawan yang banyak. Selain minat warga Rusia yang senang dengan negara beriklim hangat seperti Indonesia, orang Rusia juga senang mencoba kuliner khas dan wisata minat khusus seperti menyelam. Apalagi Hubungan Indonesia dengan Rusia yang sangat baik, padahal banyak negara lain seperti Eropa dan Amerika Serikat yang mempunyai hubungan yang agak renggang akibat konflik politik. Sedangkan Indonesia juga bukan bagian dari negara yang masuk daftar hitam pemerintah Rusia.

Yang menjadi kendala adalah tidak adanya rute penerbangan langsung dari Rusia ke Indonesia, baik ke Jakarta maupun Bali. Hal ini menjadikan masih kurang banyaknya kunjungan wisatawan Rusia ke Indonesia, dibandingkan dengan Thailand yang sudah mempunyai penerbangan langsung dari Rusia ke beberapa kota besar di Thailand.

Menpar Memutuskan

IMG_0449utk tv

Arief Yahya dalam arahannya menekankan kepada peserta pertemuan agar membuat program kerja yang lebih spesifik. Dengan membuat prioritas dan kategori wisatawan yang akan disasar.  Dan dari kesemua program yang akan dibuat, bidang promosi menjadi hal yang utama dibandingkan dengan kegiatan yang lain.

Untuk kendala rute penerbangan yang masih terbatas,  Menteri Pariwisata akan memperjuangkan untuk membuka rute-rute baru. Namun untuk sementara waktu diharapkan pihak biro perjalanan memanfaatkan aliansi maskapai  sehingga mempermudah wisatawan yang dapat memegang satu tiket namun bisa menggunakan beberapa maskapai mencapai Indonesia.

Untuk mencapai target ke depan, Arief Yahya akan lebih menggunakan media digital sebagai media promosi dan pemasaran,” Dua per tiga dari alat promosi akan menggunakan sistem digital, baru sisanya melalui media lainnya”.

Wakil UNWTO

Untuk kehadiran UNWTO regional director untuk Asia Pasifik, Xu Jing, Kementrian Pariwisata memintanya untuk membantu menyusun kerangkan program di bidang Sustainable Tourism atau pariwisata yang berkelanjutan. Selain itu juga akan didirikan lembaga untuk melakukan sertifikasi terhadap standar pariwisata berkelanjutan terhadap destinasi-destinasi wisata di Indonesia.

“ Untuk selanjutkan implementasi dari kerangka program pariwisata berkelanjutan nanti akan dicoba di 3 kawasan, yaitu Yogyakarta, Lombok dan Wakatobi.” Ujar Xu Jing.

 

 

One thought on “Konsolidasi 13 VITO Untuk Capai 20 Juta Wisman di Tahun 2019

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *