Lombok-Sumbawa Luncurkan Pesta Belanja dan Festival Bau Nyale

Lombok-Sumbawa Luncurkan Pesta Belanja dan Festival Bau Nyale

ajax loader

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat meluncurkan Festival Bau Nyale dan Lombok-Sumbawa Great Sale. Dua kegiatan besar tadi sudah diluncurkan di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kamis (26/1) malam.

Penyelenggaraan dua even ini merupakan bagian dari 22 events unggulan pariwisata NTB yang disiapkan dalam Calender of Event Lombok-Sumbawa 2017. Lombok-Sumbawa Great Sale (LSGS) 2017 akan berlangsung di Pulau Lombok sebulan penuh mulai 1-28 Februari 2017.

Sementara itu Festival Pesona Bau Nyale  (FPBN) 2017 akan berlangsung di Pantai Seger, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Barat, 10-17 Februari 2017. “Februari nanti ada Festival Bau Nyale dan Lombok-Sumbawa Great Sale 2017. Banyak hal unik dan menarik yang bisa disaksikan di NTB. Silakan dating dan buktikan sendiri kehebohan acaranya,” ucap Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuty, Kamis (26/1) malam.

Dari tahun ke tahun, Festival Pesona Bau Nyale tak pernah sepi. Tengok saja even 2016 silam. Saat itu, angka kunjungan wisatawan nusantara dan manca Negara melonjak tajam. Tingkat hunian hotel juga ikut  naik.

Semuanya seakan penasaran dengan keluarnya sejenis cacing yang muncul setahun sekali di Lombok. Dan keunikan ini, kerap dikaitkan dengan legenda Puteri Mandalika. “Tahun lalu saya sempat melakukan survey kecil-kecilan di sekitar Pantai Kuta, Mandalika, Lombok. Tidak ada satu pun hotel maupun home stay yang kosong. Hotel melati sampai hotel berbintang seperti Novotel sudah full booked sejak seminggu sebelum acara,” tambah Esthy.

Penuhnya hunian hotel tadi seirama dengan lautan puluhan ribu manusia yang datang menyaksikan Festival Bau Nyale. Warga dan wisatawan tumpah ruah mengikuti ritual bau nyale. Dari Pantai Seger Desa Kuta, hingga Selong Belanak. Pantai Awang, An, Gerupuk, Selong Belanak, Mawun, Mawi, Tampah dan beberapa titik lainnya, penuh oleh lautan manusia. Dan hal itu ikut diamini Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Lalu Moh Faozal. Tahun lalu, lautan manusia tumpah ruah di garis pantai yang membentang hingga 76 km itu. “Ritual bau nyale merupakan satu-satunya ritual terunik sepanjang sejarah. Ritualnya menyedot pengunjung yang banyak. Dan ini sudah diakui dunia,” ujarnya.

Faozal pun yakin, tahun ini Festival Bau Nyale bakal kembali dibanjiri wisatawan. Maklum, tren kunjungan wisatawan saat festival unik ini digelar terus naik. Di 2016 saja, sudah ada peningkatan kunjungan wisatawan sekitar 20 persen bila dibanding 2015. Dan 70 persen tamu yang menginap di sekitar Pantai Kuta, tak lagi didominasi turis lokal.

Dominasinya sudah dikuasai turis asal Singapura, Hong Kong, Eropa dan Amerika Serikat. “Selain acara puncak Pesona Bau Nyale 2017, kita juga menyiapkan 8 rangkaian acara yaitu; peresean, bersih pantai, parade budaya, surfing, voli pantai, lomba swafoto menggunakan handphone, kampung kuliner, pemilihan putri Mandalika, pagelaran budaya, dan hiburan rakyat yang akan berlangsung dari tanggal 10 hingga 17 Februari 2017,” kata  Faozal.

Tahun ini, kemeriahan Festival Bau Nyale akan dikolaborasikan dengan Lombok-Sumbawa Great Sale 2017. Itu artinya, selain menyaksikan atraksi unik, wisatawan juga bisa menikmati wisata belanja dengan harga super murah. Lalu menjelaskan, kegiatan Lombok Sumbawa Great Sale 2017 akan diikuti pelaku industri pariwisata mulai hotel, biro perjalanan, restoran, rumah makan, maskapai penerbangan, hingga UMKM.

Dan yang paling penting, aka nada diskon besar-besaran yang diberikan kepada wisatawan yang berkunjung ke NTB. ”Kita ingin menyampaikan pesan kepada dunia pariwisata, Lombok dan Sumbawa bisa dinikmati wisatawan dengan harga yang terjangkau,”  katanya.

Menurut Faozal, wisatawan yang berkunjung ke Lombok dan Sumbawa akan dimanjakan dengan potongan harga (diskon), seperti menginap di hotel berbintang dengan harga yang cukup bervariatif mulai 40 persen sampai 70 persen. “Paket khusus ini bisa dinikmati di 62 hotel di bawah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB,” katanya.

Potongan harga juga bisa dijumpai di produk UMKM yang menjual souvenir serta baju khas Lombok dan Sumbawa, Untuk kategori ini, potongan harga yang diberikan mencapai 30-40 persen di 38 outlet yang tersebar di seluruh NTB. “Nanti outlet-outlet ini akan diberikan tanda khusus sehingga para wisatawan bisa mendapatkan potongan sesuai yang telah ditentukan,” terangnya. Paket-paket diskon ini juga berlaku di 18 unit lokasi usaha di Lombok International Airport (LIA).

Tidak hanya itu untuk restoran ada paket diskon mulai 30 persen sampai 40 persen. Rumah makan pun ikut memberikan potongan harga 15-20 persen.”Rumah makan ayam taliwang itu sudah diskon,” ujarnya.

Selain itu, Dinas Pariwisata sedang melakukan komunikasi dengan pihak maskapai penerbangan sehingga bisa memberikan potongan, seperti maskapai Garuda Indonesia, Citilink, AirAsia, dan Lion. “Garuda Indonesia sudah memberikan potongan 15-20 persen,” ucapnya..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *