Pasca Pandemi, Wisatawan Lebih Tuntut Sisi Kesehatan dan Keamanan Destinasi

Pasca Pandemi, Wisatawan Lebih Tuntut Sisi Kesehatan dan Keamanan Destinasi

ajax loader

Sebuah diskusi virtual dengan tema Industry Roundtable Tourism and Hospitality Industry Perspective, telah diadakan pada Hari Jumat (24/4/2020). Tampil dalam diskusi virtual tersebut, Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani, Founder & Chairman MarkPlus, Inc, Hermawan Kartajaya, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, serta Ketua GIPI Bali Ida Bagus Okanentru Agung Partha.

Dalam diskusi tersebut, pakar marketing pariwisata, Hemawan Kartajaya mengatakan, sektor pariwisata adalah sektor paling terdampak pandemi dan memiliki imbas kepada sektor lain.”Sekarang semua sadar ketika pariwisata stop, ekonomi juga stop. Semua baru sadar bahwa pariwisata adalah tulang punggung ekonomi. COVID-19 ini menarik, karena pariwisata tak akan pernah sama lagi,” kata Hermawan.

Ia juga menilai, walau diterpa COVID-19, Bali menjadi contoh bagus dalam mengkombinasikan “God, people, nature” dalam sektor pariwisata. Karena ia memprediksi bahwa setelah COVID-19 akan semakin banyak wisatawan yang menuntut pariwisata tidak hanya dari segi harga, tetapi juga keberlangsungan lingkungan di destinasi tujuan. Mereka menginginkan destinasi berkualitas dengan alam dan keamanan lebih baik, sistem mitigasi, di mana bisa terjadi dengan menggabungkan ketiga unsur tersebut.

“Kalau bicara bertahan atau surviving  itu sudah pasti. Sekarang tinggal bicara mempersiapkan ketika wisatawan kembali setelah COVID-19. Bali jadi contoh dan punya ketahanan. Nusa Tenggara Barat juga sekarang sedang preparing karena melihat potensi di masa depan. Seperti yang sudah saya katakan, daerah-daerah tersebut sadar bahwa pariwisata adalah penggerak ekonomi,” kata Hermawan.

Pembicara lain yaitu Ni Wayan Giri Adnyani menjelaskan bahwa Kemenparekraf terus mempersiapkan perubahan tren baru berwisata usai pandemi COVID-19. “Kami akan menyiapkan destinasi sesuai dengan kondisi new normal. Destinasi itu disiapkan dengan mengedepankan prinsip sustainable tourism, termasuk didalamnya soal kesehatan, dan keamanan,” kata Giri.

“Realokasi akan diarahkan untuk berbagai macam program yang sifatnya pendukungan masa tanggap darurat untuk membantu sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Di forum ini juga kami meminta untuk bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam menghadapi situasi saat ini,” kata Ni Wayan Giri Adnyani.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *