Pasar Sukawati di Gianyar, Bali, dikenal sebagai tempat oleh-oleh khas Bali dengan harga murah. Mulai dari perhiasan, kerajinan tangan, ukiran, kaos, kain perhiasan dan masih banyak lagi. Pada hari Sabtu siang, 14 November 2015, Tourismvaganza berkesempatan berkunjung ke pasar ini.
Di salah satu jalan di kawasan pasar ini terdapat deretan kios yang khusus menjual kerajinan tangan ukiran kayu khas Bali. Namun situasinya sepi dan jauh dari kesibukan jual beli. “ Mau nangis rasanya pak, sekarang sepi pembeli, “ ujar Dewa Putu Dwija, pemilik toko kerajinan Kayu Dewa Ketut Londri.
Dijelaskan bahwa sejak berdirinya toko-toko besar yang menjual oleh-oleh dalam jumlah besar, mengurangi wisatawan berkunjung ke Pasar Sukawati. “ Mungkin karena tempatnya yang strategis dan nyaman, “ ujar Dewa Putu Dwija. “ Penurunan penjualan bisa mencapai 50 persen, “ tambahnya.
Tetapi masih saja ada turis dan wisnus yang berbelanja. “ Ada aja sih pak, para wisman itu pintar, tidak memborong satu toko saja, beli satuan tapi di banyak toko. Biasanya dari Perancis dan Thailand, maupun wisnus. Hanya saja turis Rusia sekarang sepi, “ kata Dewa Putuh Dwija.
Toko Dewa Ketut Londri, yang buka dari ukul 08.00 – 17.00 ini menjual ratusan jenis kerajinan pahatan kayu. Relief bertema keagamaan, gambar pahatan binatang-binatang, pahatan yang bercerita seperti Harimau dan Kijang yang sedang dimangsa, dan sebagainya. Mulai dari harga 15 ribu Rupiah hingga 80 Juta Rupiah. Biasanya ukiran kayu berbahan dasar kayu Waru dan Swar. Bahan kayu didapat dari pulau Jawa.
Untuk merawat kerajinan pahatan, cukup dilap kain saja untuk menghindari debu. Jika warna sudah berubah, cukup bersihkan menggunakan semir sepatu, warna hitam atau coklat tergantung barangnya. Lalu semir sepatu dicampurkan dengan bensin secukupnya. Kemudian dikuas ke karya pahatan tersebut. Biasanya 2 tahun sekali.