World Culture Forum Menghasilkan Bali Promise

World Culture Forum Menghasilkan Bali Promise

ajax loader

BALI PROMISE disampaikan secara resmi menutup perhelatan akbar World Culture Forum (WCF) di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Selasa 26 November 2013.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menutup forum ini, dengan Bali Promise yang dibacakan  oleh delegasi internasional: Audrey Harare Chihota Charamba dari Zimbabwe, Shireen Mohammad Azis dari Irak dan David Throsby dari Australia.

Keputusan untuk menamakan Bali Promise dibuat pada hari Minggu 24 November melalui  steering committee WCF, yang menandakan hari pertama forum.

M Nuh dalam pidato penutupnya berterima kasih pada partisipan atas kontribusi dalam mewujudkan inisatif Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Saya sangat gembira melihat seluruh peserta memberi andil dalam mewujudkan World Culture Forum menjadi kenyataan. Forum ini adalah tempat menyatakan masalah keberagaman budaya dunia. Dengan peluncuran Bali Promise, saya berharap tujuan bersama untuk pembangunan yang berkelanjutan global akan tercapai,”  tekan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Sejalan dengan pernyataan Nuh, Francesco Bandarin, Asisten Direktur Jendral urusan Budaya UNESCO, menyatakan  kebahagiaannya melihat bagaimana Forum ini dilaksanakan. “UNESCO sangat gembira melihat kerjasama yang luar biasa diperlihatkan oleh pemerintah Indonesia selama forum berjalan, begitu luar biasa, harmonis dan sukses,” katanya seraya menambahkan ia juga bahagia melihat dokumen ini (merujuk pada BALI PROMISE).

“Keberhasilan ini menegaskan bagaimana pembangunan kebudayaan membuka jalannya. Percayalah, dokumen ini begitu penting!” katanya dalam konferensi pers.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *