Bandung Menjadi Tuan Rumah Konferensi Teh Dunia

Bandung Menjadi Tuan Rumah Konferensi Teh Dunia

ajax loader

Indonesia terpilih menjadi konferensi teh dunia. Pada tanggal 5-7 November 2014 di Bandung akan diselenggarakan  The 21st Intergovermental Group ( IGG) on Tea yang merupakan acara tahunan dari badan dunia FAO. Untuk itu Indonesia dalam hal ini Dewan Teh Indonesia sebagai ketua dari Working Group on Tea Smallholders menyelenggarakan kegiatan Bandung International Tea Convention ( BITC) dan Asia Africa Tea Gathering (AATG).

Negara-negara produsen dan konsumen teh akan hadir dalam kegiatan ini. Pada BITC akan membahas permasalahan yang dihadapi negara-negara produsen teh dunia. Mulai dari persaingan dengan produk minuman yang lain hingga upaya meningkatkan kesejahteraan para petani dan pengusahan kecil teh di dunia.

AATG akan diadakan di Gedung Merdeka Bandung pada tanggal 3 November 2014. Mengambil semangat Konferensi Asia Afrika 1955. Negara produsen yang sebagian besar berasal dari benua Asia dan Afrika akan bersatu untuk kemajuan teh dunia demi kesejahteraan bersama.

BITC akan diselenggarankan di Hotel Royal Grand Panghegar Bandung. Sebanyak 15 peserta dari 22 negara akan mengikuti kegiatan ini. Diharapkan produk teh Indonesia dapat dikenal luas melalui kegiatan ini.

Dalam jumpa pers beberapa waktu yang lalu, rahmat Badruddin, ketua Dewan Teh Indonesia menjelaskan bahwa pada masa awal kemerdekaan Indonesia, teh bersama dengan karet menjadi penghasil devisa dan menjadi sumber dana pembangunan Indonesia kala itu. “ Indonesia menempati urutan teh ketiga di dunia pada masa itu, namun sekarang tiap tahun 300ha. lahan perkebunan teh hilang dijadikan lahan perkebunan dan pertanian.”

Pada hal teh mempunyai banyak manfaat. Selain sebagai tanaman yang menyehatkan, menyerap tenaga kerja yang banyak, tanaman ini juga mempunyai fungsi sebagai penahan erosi sehingga berguna untuk lingkungan. “ Selain itu landscape perkebunan teh juga indah dan bisa menjadi obyek wisata, “ kata Rahmat.

“ Dipilihnya Bandung sebagai lokasi konferensi, karena 80% perkebunan teh nasional ada di Jawa Barat, “ tambah Rahmat.

Semoga dengan BITC dan AATG dapat menyatukan teh dunia, meningkatkan nilai dan produksi teh serta meningkatkan kesejahteraan industri teh khususnya di Indonesia.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *