Kementrian Pariwisata kembali menggelar acara Indonesia Tourism Invesment Day (ITID) 2014 di The Dharmawangsa Jakarta. Acara yang digelar pada hari Rabu 10 Desember 2014 ini menghadirkan para investor dan pemerintah daerah untuk memperkenalkan potensi investasi pariwisata di berbagai daerah di Indonesia.
Dalam acara ini dilakukan diskusi panel dengan para pemangku kepentungan pariwisata, baik di dalam negeri maupun dari luar negeri. Acara ini juga menganalisa kekuatan dan tantangan indonesia ke depan dibidang pariwisata.
Dalam ITID kali ini dihadiri oleh para CEO dari perusahaan pengembang di bidang pariwisata, dari dalam maupun luar negeri. Selain itu juga hadir developer umum, pengusaha, operator hotel, pengembang marina dan para pemerintah daerah.
Hasil dari ITID 2014 kali ini dilakukan penandatanganan 5 buah Letter of Intent dan 1 kontrak bisnis yang disaksikan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Kepala BKPM Franciscus Saragih. Di antaranya adalah Kontrak bisnis antara Twenty One Development ( Indonesia) dengan Park Royal Hotel Management ( Singapura) untuk pengembangan sebuah hotel di kawasan Nusa Dua, Bali senilai 550 Milyar Rupiah. Pengembang Twenty One Development juga melakukan penandatanganan Letter of Intent ddengan Badan Pengusahaam Kawasan Sabang untuk pembangunan hotel dan pusat konvensi senilai 70 Milyard Rupiah.
Lalu ada Letter of Intent antara PT. Darmakusala Waskitha Brana dengan Pemda Maluku Tenggara untuk pembangunan sebuah Resort senilai 200 Milyard Rupiah. Kemudian PT. Darmakusala Waskitha Brana juga menandatangani Letter of Intent dengan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang untuk pembangunan sebuah Resort senilai 50 Milyard Rupiah.
Selain itu , PT Marine Del Ray Gili Gede menandatangani Letter of Intent dengan Bupati Lombok Barat untuk pemanfaatan bersama Pelabuhan Tawun senilai 20 Milyard Rupiah. Tidak hanya pelabuhan, di Lombok Barat, PT Marina Del Ray Gili Gede juga akan membangun Marina senilai 20 Milyard Rupiah.
Dalam sambutannya, Menteri Arief Yahya berpesan agar pihak BKPM dan pemerintah daerah memberikan kemudahan kepada pihak investor untuk berinvestasi. “ Jangan berlakukan biaya yang mahal dan lakukan total solution, lakukan kemudahan termasuk kemudahan ijin dalam satu paket. Sehingga para investor nyaman berinvestasi dan pemasukan besar akan masuk, hasilnya kesejahteraan masyarakat meningkat, “ ujar Arief.