Indonesia Menduduki Peringkat Teratas Global Muslim Travel Index 2019

Indonesia Menduduki Peringkat Teratas Global Muslim Travel Index 2019

ajax loader

Akhirnya Indonesia berhasil menduduki peringkat teratas Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2019 bersama dengan Malaysia. Laporan ini mencakup 130 destinasi secara global, baik negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) maupun negara-negara non-Organisasi Kerja Sama Islam (non-OKI)[1]. Laporan GMTI 2019 juga menunjukkan bahwa tahun ini Singapura terus mempertahankan posisinya sebagai destinasi wisata ramah Muslim teratas di kalangan negara-negara non-OKI, diikuti oleh Thailand, Inggris, Jepang, dan Taiwan.

Laporan GMTI menganalisa kesehatan dan pertumbuhan berbagai destinasi wisata ramah Muslim berdasarkan empat kriteria strategis, yaitu akses, komunikasi, lingkungan, dan layanan. Saat ini, GMTI menjadi studi terdepan yang menyediakan wawasan dan data untuk membantu negara-negara, pelaku industri, dan investor dalam melihat peluang perkembangan sektor pariwisata ini, sekaligus menjadi tolok ukur perkembangan sebuah negara dalam melayani berbagai kebutuhan wisatawan Muslim.

Pasar wisata Halal merupakan salah satu sektor pariwisata dengan tingkat pertumbuhan tercepat di seluruh dunia. Akan tetapi, terlepas dari potensinya yang besar, sektor ini relatif masih belum dikembangkan secara maksimal. Pada tahun 2026, kontribusi sektor pariwisata Halal diperkirakan melonjak sebesar 35% menjadi US$300 miliar terhadap perekonomian global, meningkat dari US$220 miliar di tahun 2020. Pada saat  itu, wisatawan Muslim secara global diprediksi akan tumbuh menjadi 230 juta wisatawan, yang merepresentasikan lebih dari 10% total wisatawan global secara keseluruhan.

Indonesia berhasil menduduki posisi teratas dalam indeks melalui serangkaian upaya yang telah dilakukan oleh Kementerian Pariwisata Indonesia dalam berinvestasi di industri pariwisata dan perjalanan, serta pengembangan infrastruktur-infrastruktur ramah wisatawan Muslim. Setelah sebelumnya berada di peringkat kedua, tahun ini Indonesia menduduki posisi pertama dalam GMTI 2019, bersama dengan Malaysia, dengan skor 78.

Negara-negara OKI lainnya, seperti Turki, Arab Saudi, Maroko, Oman dan Brunei Darussalam tetap populer di kalangan wisatawan Muslim. Destinasi-destinasi tersebut dapat terus merasakan manfaat dari lingkungan ramah Muslim mereka yang inheren dengan memanfaatkan berbagai teknologi baru guna membangun layanan yang secara strategis dapat menjangkau anak muda dan wisatawan Muslim milenial secara lebih baik.

Di antara negara-negara non-OKI, Singapura, Thailand, Inggris, Jepang dan Taiwan berhasil mempertahankan posisi mereka sebagai lima destinasi ramah Muslim teratas dan terus meningkatkan skor mereka dalam indeks. Korea Selatan dan Filipina untuk pertama kalinya juga berhasil memasuki peringkat 10 teratas di daftar negara non-OKI, menggantikan Jerman dan Australia. Spanyol juga masuk dalam daftar 10 besar negara non-OKI ramah Muslim, yang berkembang menjadi destinasi ramah wisatawan Muslim utama di benua Eropa tahun ini.

Sebagai upaya untuk menarik lebih banyak wisawatan Muslim, destinasi-destinasi non-OKI telah menjadi semakin aktif, jika dibandingkan dengan beberapa destinasi negara-negara OKI, dalam mengembangkan kapasitas dan kapabilitas mereka untuk menarik wisatawan Muslim. Sebagai contoh, beberapa negara seperti Spanyol, Korea Selatan dan Filipina telah mengembangkan sumber daya yang bermanfaat serta panduan perjalanan yang dapat memenuhi preferensi wisatawan Muslim, dengan membuat daftar restoran-restoran Halal terbaik dan fasilitas-fasilitas beribadah terdekat.

Keterangan lebih lanjut soal  GMTI dapat dilihat di https://www.crescentrating.com/halal-muslim-travel-market-reports.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *