Seluruh Gerai Starbucks di Indonesia  Beralih ke Kemasan Plastik Daur Ulang

Seluruh Gerai Starbucks di Indonesia Beralih ke Kemasan Plastik Daur Ulang

ajax loader

Mulai 26 Februari 2021,  seluruh gerai Starbucks di Indonesia akan secara bertahap mengganti  penutup dan gelas plastik PET dengan gelas dan penutup plastik berbahan rPET (recycled polyethylene terephthalate) sebagai bagian dari gerakan Greener Nusantara.

Dengan menggunakan bahan berbasis daur ulang di dalam rantai pasokan ini akan menghilangkan setidaknya 200.000 kilogram plastik murni per tahun di lebih dari 460 gerai di Indonesia. Hal ini mempertegas komitmen perusahaan untuk berkontribusi terhadap aspirasi  global Starbucks untuk menjadi perusahaan yang bersumberdaya positif. Starbucks akan menjadi peritel besar pertama untuk makanan dan minuman di Indonesia yang sepenuhnya beralih ke rPET.

“Melalui gerakan Greener Nusantara, Starbucks berfokus pada peluncuran berbagai program untuk mendukung pengurangan sampah di seluruh Indonesia. Sebagai bagian dari lingkungan, perusahaan kami berkomitmen untuk menciptakan dampak positif bagi lingkungan yang kami layani secara  berkelanjutan, ”tutur Anthony McEvoy, pemimpin PT Sari Coffee Indonesia. “Gerakan Greener Nusantara akan selalu bergerak dan terus berupaya mencari terobosan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.”

Di Indonesia, Starbucks pertama kali menghadirkan gelas dan tutup plastik berbahan rPET pada 1 Oktober 2018 melalui gerakan Greener Nusantara di Bali. Kemudian pada 2019, gerakan ini kemudian dilanjutkan dengan mengganti sedotan plastik dengan sedotan kertas pada gerai di Labuan Bajo, Lombok dan Bandung dan secara bertahap diikuti oleh seluruh gerai di seluruh Indonesia.

Pada tahun 2020, perusahaan telah mengurangi lebih dari 30 juta sedotan plastik melalui peluncuran strawless lid untuk minuman dingin. Peralihan ke tutup dan gelas plastik rPET saat ini akan memberikan kontribusi pada pengurangan sampah plastik karena kemasan tersebut menggunakan bahan plastikdaur ulang rPET sehingga sampah plastik tidaklangsung berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Saat ini seluruh gerai Starbucks juga menggunakan kemasan berbahan daur ulang seperti tas belanja kertas, tisu dan cup sleeve.

“Bersama dengan seluruh Starbucks partner (sebutan untuk karyawan) di Indonesia, kami akan tetap fokus pada pembenahan dalam hal keberkelanjutan sebagai bentuk komitmen kami di Indonesia,” ungkap Avolina Raharjanti, general manager, corporate pr and communications, PT Sari Coffee Indonesia.

“Di tahun 2021, kami akan secara terus menerus mencari peluang yang berfokus pada pengurangan limbah dan pemanfaatan ampas kopi. Dengan melaksanakan inisiatif ini, kami berharap dapat menginspirasi semua orang untuk turut serta bertanggung jawab terhadap lingkungan masing-masing”.

Starbucks terus berinovasi untuk mengurangi plastik dan limbah sekali pakai di seluruh gerai di Indonesia. Sejak peluncuran program “Bring Your Own Tumbler” yang sudah berlangsung sejak 12 tahun lalu, gerai Starbucks di Indonesia telah mendorong pelanggannya untuk menggunakan gelas atau tumbler sendiri dengan memberikan potongan harga senilai Rp5.000.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *