Singapore Tourism Board (STB) memulai inisiatif “SingapoReimagine” di Indonesia dengan meluncurkan satu bagian dari sebuah karya mural yang terpisah antara Singapura dan Indonesia di M Bloc Space Jakarta pada Kamis, 8 April 2021.
Kolaborasi karya Mural ini mengawali inisiatif SingapoReimagine di Indonesia. Bertajuk “Under the Same Sun”, karya tersebut merupakan gagasan seniman Stereoflow dari Indonesia dan ZERO dari Singapura yang terpisah secara geografis, namun digambarkan bermimpi di bawah matahari yang sama.
Adi Dharma (a.k.a Stereoflow) adalah seorang seniman grafitti yang sangat dipengaruhi oleh budaya hip-hop. Stereoflow sudah pernah memamerkan karyanya di Amerika Serikat, Kanada, Hong Kong, Thailand, Singapura, dan Australia. Karya-karyanya terdiri dari mural, lukisan, patung, dan instalasi.
Mohammed Zulkarnaen Othman, yang biasa dikenal dengan sebutan senimannya ZERO, penerima Penghargaan “Young Artist“ dari NATIONAL ARTS COUNCIL di tahun 2013. Sebagai seniman reaksioner, karya-karya ZERO berupaya menegosiasikan keanehan seni jalanan dan grafiti dalam ruang yang diatur sekaligus menciptakan komentar sosial atas gagasan masyarakat dan ruang kolektif.
Kedua karya mural lintas negara tersebut memiliki satu makna, yakni meski saat ini terpisah dan tidak dapat melakukan perjalanan, kita semua melalui situasi tersebut bersama, dan bersatu di bawah matahari yang sama.
Karya mural yang dilakukan kedua seniman tersebut dipenuhi dengan berbagai unsur simbolisme yang mencerminkan keinginan orang untuk kembali berwisata dan terhubung kembali dengan keluarga dan teman setelah pandemi berakhir. Para seniman menggunakan garis dan simbol yang bertindak sebagai pintu gerbang untuk perjalanan waktu dan ruang.
ZERO memilih untuk menampilkan gapura dalam karya seninya, sedangkan Stereoflow memilih Marina Bay dan Gardens by the Bay, sebagai bagian dari ikon yang memiliki arti lebih bagi keduanya. Mereka memproyeksikan harapan untuk masa depan perjalanan melintasi perbatasan melalui landmark yang dapat dikenali, sementara gambar diri yang didekonstruksi, mewakili skenario saat ini untuk lebih melakukan perjalanan ke dalam diri daripada ke luar.
Karya seni ini juga menggambarkan gagasan perjalanan pikiran, penghormatan terhadap kekuatan imajinasi dan mengingatkan pengunjung akan kemampuan mereka sendiri.
Karya mural ini juga merupakan bagian lebih luas dari proyek Hall of Fame2 di Kampong Gelam, Singapura. Tersebar di Bali Lane dan Ophir Road, proyek ini menampilkan tujuh belas mural, termasuk karya seni ZERO untuk menambah warna dan karakter pada semangat Kampong Gelam. Ini adalah Hall of Fame grafiti pertama di Asia Tenggara, tempat dengan beberapa dinding di mana seniman dapat melukis dengan bebas.
Dengan adanya setengah lukisan mural yang dilakukan Stereoflow di M Bloc Jakarta, diharapkan masyarakat Indonesia dapat membayangkan berwisata kembali ke Singapura dan mengunjungi setengah lukisan mural lainnya yang dilakukan ZERO di Bali Lane, Kampong Gelam, pada saat yang tepat.
“Seni mural merupakan media bagi kami untuk menyampaikan pesan-pesan yang kuat dan bermakna tentang kemanusiaan dan gagasan. Kami ingin orang-orang mulai bebas membayangkan tentang rencana perjalanan mereka dan menghidupkan kembali impian mereka untuk bepergian, seperti bagaimana ZERO dan saya memulai perjalanan kami untuk membayangkan kembali berwisata melalui proyek ini, ”kata Stereoflow, yang memiliki nama asli Adi Dharma.
Masyarakat Indonesia juga dapat memanfaatkan teknologi untuk menikmati karya mural tersebut melalui Augmented Reality (AR) yang akan tersedia secara langsung di lokasi. Pengguna dapat membenamkan diri dalam makna seni yang ada serta berpose menggunakan karya mural ini sebagai latar belakang. Mengangkat teknologi untuk para wisatawan dapat membayangkan berwisata kembali ke Singapura adalah dimensi penting lainnya dari inisiatif SingapoReimagine.
Singapura bertujuan untuk menciptakan berbagai kemungkinan dalam penawaran pariwisatanya melalui pengalaman virtual yang menawarkan cara baru untuk menyenangkan pengunjung, tanpa mengesampingkan faktor keamanan.
Jolene Goh, Area Director STB Indonesia (Surabaya) mengatakan “Sebagai bagian dari inisiatif SingapoReimagine di Indonesia, STB bermitra dengan beberapa media untuk menciptakan konten yang disesuaikan untuk masyarakat Indonesia, bekerjasama dengan influencer Indonesia yang berdomisili di Singapura untuk berbagi informasi, mempertahankan hubungan baik dengan para mitra industri pariwisata di Indonesia, serta membangun kemitraan yang efektif sebagai bagian dari pemulihan industri pariwisata di Singapura.”
Informasi lebih lanjut mengenai Hall of Fame dapat dilihat di www.HOF.visitkamponggelam.com.sg