Sulawesi Utara memang dikenal sebagai destinasi wisata andalan, dengan keindahan alamnya seperti Taman Nasional Bunaken yang telah menjadi destinasi internasional untuk wisata bahari. Tahun lalu saja Sulut kedatangan 120.000 wisman dari China. Namun akibat pandemi Covig-19 kegiatan pariwisata terhenti, perekonomian pun tersendat.
Untuk itu Pemerintah Provinsi Sulut melalui Dinas Pariwisata mencari strategi terbaik untuk mengatasi situasi sulit ini. Henry Kaitjily, Kepala Dinas Pariwisata Sulut menjelaskan bahwa Pemda Sulut mengadakan berbagai kegiatan agar dapat menggerakkan kembali industri pariwisata di masa new normal ini.
“ Seperti Taman nasional Bunaken yang sejak Maret ditutup, maka awal Septemebr kami kembali buka dan menarik wisatawan lokal untuk kembali berwisata dengan protokol kesehatan yang ketat, “ ujar Henry saat ditemui pada acara Sosialsasi Penduan Protokol Kesehatan Wisata Selam pada hari Jumat, 2 Oktober 2020 di Kota Manado.
Beberapa kegiatan untuk recovery industri pariwisata yang diambil oleh Dispar Sulut antara lain:
– Bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kratif megadakan gerakan BISA dan ketahanan pangan dengan memberikan lauk cepat saji kepada para pekerja di Industri pariwisata yang kehilangan pekerjaannya.
_ Bekerja sama dengan dinas tenaga kerja, memberikan pelatihan bagi para pekerja di industri pariwisata yang terdampak pandemi. Seperti pelatihan kuliner, pembuatan masker dan lainnya.
Selain itu Dinas Pariwisata Sulut jugamenjajaki pembukaan penerbangan direct flight ke Jepang, setelah selama ini Sulut telah mengadakan ekspor ikan Tuna Ke Jepang. Diharapkan masakapi penerbangan dalam dan luar negeri dapat membuka penerbangan langsung tersebut tahun depan.
Tak cuma itu, Henry Kaitjily juga mengusulkan kepada pemerintah pusat, dalam hal ini Kemenparekraf untuk mengadakan famtrip kepada ekspatriat yang tinggal di Indonesia agar meninjau destinasi wisata di Sulawesi Utara, “ agar mereka dapat melihat langsung bahwa Sualwesi Utara siap menerima wisatawan di era new normal ini dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah, “ ujar Henry.