Uniknya Pemakaman di Desa Terunyan, Danau Batur, Bali

Uniknya Pemakaman di Desa Terunyan, Danau Batur, Bali

ajax loader

Tidak lengkap rasanya kalau berkunjung ke Danau Batur, tidak mengambil kesempatan mengunjungi Kuburan Desa Terunyan. Di desa di tepian Danau Batur ini. Jenazah ditempatkan di atas tanah, hanya ditutupi kain dan anyaman bambu, di dekat pohon Teru Menyan.

makam dan pemanda

Terunyan diambil dari kata Teru (pohon) dan Menyan (wangi), yaitu nama sebuah pohon yang berada di tepian Danau Batur. Keunikan pohon ini adalah mengeluarkan bau yang wangi dan menyerap bau tidak sedap. Jenazah ditempatkan di sebidang tanah di dekat pohon ini, disertai dengan sebakul barang-barang untuk bekal bagi arwah yang sudah meninggal, seperti piring gelas, minuman dan uang.

pohon

Namun ada beberapa persyaratan pada pekuburan ini. Pertama lokasi penempatan jenazah hanya untuk 11 jenazah saja. Lalu jenazah yang ditempatkan, meninggal dunia akibat sakit, sudah tua dan sudah menikah. Untuk yang meninggal akibat kecelakaan, dibunuh, usia anak-anak atau bayi, atau belum menikah tidak ditempatkan di area Pohon Terunyan ini, tetapi dikubur di sekitar desa.

Untuk mencapai kubur ini, wisatawan menaiki perahu bermotor selama 5 menit. Perahu motor dengan kapasitas 7-8 orang ini dapat ditemui di dermaga Danau batur. Harga per perahu 600 ribu Rupiah untuk wisatawan domestik dan 700 ribu Rupiah untuk wisatawan mancanegara.

Tourismvaganza yang baru berkunjung dikawasan Danau Batur, pertengahan November ini, menemui dermaga yang bolong lantainya dan menyulitkan wisatawan untuk naik ke perahu. Tidak hanya itu, saat sampai di area pekuburan Terunyan, dermaganya juga sempit. Saat di lokasi terlihat di sisi lainnya terdapat bekas dermaga yang telah rusak, di bantarannya juga terdapat warung-warung yang tutup dan papan informasi yang sudah rusak.

dermaga danau batur

Tidak hanya sampai disitu, pekarangan sekitar makam juga penuh sampah dan tidak tertata dengan baik. Pemandu meminta uang jasa sendiri, dan di dermaga, penduduk setempat yang berjaga juga meminta sumbangan suka rela sambil meminta tanda tangan pengunjung di buku tamu.

Diharapkan ke depannya, Pemerintah Kabupaten Bangli dapat membuat dermaga yang lebih nyaman dan pengelolaan lokasi kuburan Terunyan yang lebih tertata dengan baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *