Bali Mulai Bangkit Melalui Kegiatan Bali Cycling Marathon 2021

Bali Mulai Bangkit Melalui Kegiatan Bali Cycling Marathon 2021

ajax loader

Bali memulai sebuah kegiatan besar untuk pertama kalinya sejak masa pandemi tahun lalu. Kegiatan bertemakan wisata olahraga, Bali Cycling Marathon ( BCM ) 2021 telah dimulai sejak 10 April 2021 di Nusa Penida dan menargetkan peserta pesepeda dari seluruh Indonesia.

Ketua penyelenggara BCM 2021 Komang Takuaki Banuartha mengatakan BCM merupakan gelaran tahunan yang sudah masuk kali ke-2 diselenggarakan. Upaya itu dilakukan untuk memaksimalkan pariwisata Bali dan meningkatkan budaya berolahraga melalui kegiatan yang atraktif bagi wisatawan, tapi tetap mengutamakan unsur kesehatan.

“BCM 2021 hadir dengan konsep yang lebih tertata dan menarik dengan tetap memanfaatkan wisata budaya Bali dalam kemasan konsep wisata olahraga. Dan diharapkan event ini nantinya menjadi salah satu percontohan kegiatan yang berhasil diadakan di masa pandemi,” kata Komang yang juga Ketua ASITA Bali.

BCM 2021 series Nusa Penida diikuti 50 peserta dengan jarak tempuh 85 kilometer mulai start dari Maruti Beach Club menuju Atuh/Diamond Beach kemudian melintasi Bukit Teletubbies hingga ke Klingking Beach dan kembali finish di Maruti Beach Club.

Kegiatan ini akan dilakukan secara series memalui 3 rangkaian di berbagai wilayah di Bali dan akan berakhir pada 17 Oktober 2021 di Nusa Penida untuk seri Long Track.

bcm2

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendukung ajang wisata olahraga atau sport tourism,  Bali Cycling Marathon (BCM) 2021 sebagai upaya membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf, Rizki Handayani di Jakarta, Sabtu (10/4/2021) mengungkapkan ajang wisata olahraga menjadi salah satu upaya untuk membangkitkan kembali sektor parekraf di Bali. Terlebih saat pandemi, olahraga sepeda semakin digemari oleh masyarakat, selain untuk berolahraga juga untuk menjaga kesehatan dan imunitas tubuh.

“Bali adalah salah satu provinsi yang paling dalam terpengaruh akibat pandemi ini. Untuk itu kita mendukung BCM 2021, selain untuk menjaga imunitas tubuh juga membangkitkan pariwisata Bali. Namun tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin,” ujarnya.

Lebih lanjut, Rizki Handayani menjelaskan, Kemenparekraf telah membuat buku panduan atau buku panduan mengenai protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability). Sebagai bahan rujukan para penyelenggara event yang ada di tanah air.

“Sebuah event itu bisa berjalan kembali, jika seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan event tersebut menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *