Indonesia menggelar Festival Crossborder di Atambua untuk menjaring lebih banyak wisatawan mancanegara (wisman) asal Timor Leste sekaligus meningkatkan aktivitas industri pariwisata di kawasan perbatasan.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan festival crossborder merupakan salah satu strategi Kementerian Pariwisata dalam menarik kunjungan wisman dari negara tetangga ke Indonesia terutama di wilayah perbatasan. “Oleh karena itu kami menggelar Festival Crossborder di Atambua sepanjang Mei hingga Desember Tahun 2016,”ujar Arief Yahya.
Rangkaian acara festival Atambua ini sukses dilaksanakan pada 20 Agustus 2016 di Atambua, Kabupaten Belu. “Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan pariwisata Indonesia sekaligus mengajak masyarakat Timor Leste untuk berkunjung ke Indonesia melalui jalur perbatasan,” kata Menpar Arief Yahya.
Menteri Arief Yahya mengatakan untuk mencapai target kunjungan 20 juta wisatawan pada 2019, banyak strategi yang harus dilakukan Indonesia salah satunya adalah mengembangkan wisata perbatasan. Menurutnya, salah satu keuntungan yang dapat diperoleh dari kegiatan wisata crossborder yakni karena terdapat hubungan emosional yang kuat antara masyarakat dengan wisatawan.
“Ini karena biasanya terdapat akar budaya yang masih serumpun bahkan sampai pada hubungan kekerabatan antara wisatawan dengan masyarakat setempat,” katanya.
Atambua, misalnya, adalah salah satu daerah perbatasan yang sangat potensial untuk menarik wisatawan dari Timor Leste.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata (Kemenpar) I Gde Pitana mengatakan Festival Crossborder Atambua 2016 akan dilaksanakan di tiga daerah perbatasan antara Indonesia dengan Timor Leste yakni di Kabupaten Belu (Atambua), Kabupaten Malaka (Betun), dan Kabupaten Timor Tengah Utara (Kefamenanu-Tanjung Bastian). Di daerah tersebut terletak tiga pintu perbatasan yang menghubungkan antara Indonesia dengan Timor Leste.
“Kegiatan Festival Crossborder di Atambua ini berbentuk konser musik yang menampilkan tim kesenian dari Indonesia berkolaborasi dengan tim kesenian dari Timor Leste,” ujar I Gde Pitana penuh semangat.
Beberapa acara yang ditampilkan adalah tarian, musik tradisional, serta konser grup band dan artis dari kedua negara. Ada pula artis ibukota yang juga menjadi bintang tamu pada kegiatan ini yaitu Roy Jeconiah dan John Paul Ivan (Eks. Boomerang).
Pitana mengatakan kegiatan ini juga telah melibatkan dan mengundang pemerintah dari kedua negara. Sebelumnya pada 30 Juli 2016 juga telah dilaksanakan Festival Crossborder di Dili, Timor Leste, yang juga memiliki konsep konser musik dan bazaar yang dimeriahkan oleh kedua negara.
Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata Vinsensius Jemadu mengatakan penyelenggaraan festival crossborder terbukti meningkatkan kunjungan wisman khususnya melalui perbatasan Mota’ain ke Indonesia. “Pada festival musik Atambua pada awal tahun ini saja dihadiri 3.000 penonton. Dan pada Festival Crossborder pada 11 Juni 2016, penonton totalnya mencapai 30.000 orang,” kata Vinsen. ***