Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba 2016 Tampilkan Seni Budaya Sumatera Utara dan Nusantara

Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba 2016 Tampilkan Seni Budaya Sumatera Utara dan Nusantara

ajax loader

Rangkaian Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba  (KKPDT) 2016 telah berlangsung dengan meriah. Kegiatan perayaan Dirgahayu Republik Indonesia ke-71 itu berpusat di Kota Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. Kegiatan dengan acara puncak karnaval sejauh 3,5 km itu tidak hanya dihadiri oleh Presiden Jokowi dan Ibu Iriana, tetapi juga 9 Menteri dan 3 pimpinan Tinggi Negara.

Rangkaian KKPDT 2016 berlangsung 2 hari. Hari Sabtu malam, 20 Agustus 2016,  digelar Festival Panggung Terapung di Pantai Bebas, Kota Parapat, Kabupaten Simalungun. Pada panggung terapung berukuran 12 x 24 meter di atas Danau Toba itu dibuka oleh Presiden Jokowi. Tampil sebagai pengisi acara adalah  Slank, Opi Andaresta, Edo Kondologit, Sammy Simorangkir, Dewa Bujana dan masih banyak lagi.

Pada Hari Minggu, 21 Agustus 2016, Karnaval yang menampilkan pawai budaya menampilkan 44 nomor kontingen berjalan sejauh 3,5 km. Rute karnaval dimulai dari Jalan Tarutung, Patuan Nagari sampai finish Lapangan Sisingamangaraja Simpang Sibulele, Kota Balige Kabupaten Toba Samosir.

IMG-20160822-WA0000

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana ikut berpartisipasi dalam karnaval itu sebagai peserta. Presiden Jokowi mengenakan ulos Ragidup Sirara dan Ibu Negara Iriana Jokowi memakai ulos bermotif Tum-Tum rancangan Edward Hutabarat.

Deretan pawai budaya yang diketuai oleh Jay WIjayanto itu diawali oleh barisan Tari Penyambutan Tortor Somba yang dipersembahkan Yayasan Pusuk Bukit. Tortor ini sarat makna, penuh teatrikal kisah zaman kerajaan masa lalu yang ditampilkan dalam suasana riang.

 

Setelah Tari Tortor, diikuti oleh barisan Monsak akan dipersembahkan Yayasan Pusuk Bukit dengan koordinator Sorimangaraja. Monsak adalah seni bela diri khas Batak Toba yang akan diiringi repertoar tetabuhan musik gondang.

Lalu ada barisan Ulubalang dari Perguruan Naga Sakti, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Karo dan Kabupaten Pak-Pak Barat juga  ikut meramaikan karnaval. Di daerah lain, Ulubalang bisa disejajarkan dengan para penjaga keamanan adat.

Di belakang Ulubalang, ada Tari Sembilan Cawan yang dibawakan oleh Yayasan Pusuk Bukit. Di bawah arahan pelatih Sedihma Silalahi, 100 cawan dari Tapanuli Utara unjuk kebolehan. Setelah itu, ada Tari Lima Puak. Dengan ciri khas kostum Toba, Simalungun, Mandailing, Karo, dan Pakpak, penampilan Tari Lima Puak dilengkapi dengan  pola-pola musikal dari lima puak itu juga.

Kemudian ada barisan pembawa Tandok dari Kecamatan Balige, Kecamatan Tampahan, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kabupaten Tapanuli Utara. Tandok adalah anyaman yang terbuat dan dari daun pandan dengan tinggi setengah meter serta diameter 7 – 10 Cm. Wadah ini digunakan sewaktu pesta adat untuk tempat beras atau padi. Karena bahannya semakin langka, tandok dari bahan plastik mulai muncul juga di acara adat.

IMG-20160822-WA0005

Setelah itu, ada parade mobil hias. Ada 10 mobil yang sudah disiapkan. Desainnya bermacam-macam. Semuanya diatur oleh perancang profesional Yugo Mudayadi. Tema bentuk mobil-mobil hias mengangkat beberapa bentuk visual budaya Batak salah satunya bentuk ikan emas. Salah satu mobil hias ditumpangi oleh Presiden beserta Ibu Negara mengangkat bentuk wadah obat puyer yang sudah langka.

Di deretan berikutnya, ada Sigale-gale. Pada Karnaval ini dibuat 5 Sigale-gale baru yang ditandu seperti pada Ogoh-Ogoh Bali namun diberi tali agar bisa bergerak-gerak. Sigale-gale kayu dari Kabupaten Samosir, Kabupaten Tobasa Samosir ini digarap oleh Robert Bronso Simanjuntak. Selain itu akan ada juga,  Gondang, Seruling Batak, Terompet dan Gundala-gundala. Perwakilan dari porvinsi lain, juga memeriahkan karnaval. Diantaranya dari DKI Jakarta, Sumsel, Kalbar, Jawa Timur, Banten, Papua dan Maluku.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *