Pariwisata kini tidak hanya sekadar “ke mana orang bepergian”, tetapi juga tentang bagaimana perjalanan itu membentuk masa depan. Dalam rangka Hari Pariwisata Dunia 2025, tema global yang diangkat di tahun ini adalah “Tourism and Sustainable Transformation”. Tema ini mengajak industri pariwisata melindungi bumi sekaligus membuka peluang bagi komunitas lokal.
Bagi Indonesia, salah satu negara dengan keanekaragaman hayati terbesar di dunia, tema tersebut sangat relevan. Dari terumbu karang dan hutan hujan tropis hingga warisan budaya yang usianya berabad-abad, kekayaan alam dan budaya Indonesia menjadi tulang punggung pertumbuhan pariwisata. Tantangan sekaligus peluangnya adalah memastikan pertumbuhan ini memberi manfaat bagi masyarakat lokal sambil menjaga ekosistem untuk generasi mendatang.
Secara global, tren perjalanan berkelanjutan terus menguat. Menurut World Tourism Organization, 83% wisatawan percaya keberlanjutan itu penting, sementara 75% berencana membuat pilihan ramah lingkungan dalam setahun ke depan. Angka tersebut naik 16% bila dibandingkan pada 2021. Kesadaran ini menunjukkan pariwisata perlu berkembang demi melindungi destinasi untuk masa depan.
Tren serupa juga terlihat di Indonesia. Kementerian Pariwisata RI melaporkan perjalanan wisata domestik mencapai 282,41 juta pada kuartal pertama 2025, naik 12,71% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Lonjakan ini menunjukkan peluang besar untuk mengarahkan pertumbuhan sektor ke praktik pariwisata yang lebih inklusif dan berkelanjutan, sehingga memberdayakan masyarakat di berbagai daerah.
Di tengah momentum ini, tiket.com, online travel agent (OTA) pertama di Indonesia, hadir sebagai penggerak transformasi berkelanjutan. “Pariwisata bukan hanya pergerakan orang dari satu tempat ke tempat lain, tapi tentang menciptakan dampak. Kami percaya perjalanan bisa menjawab tantangan keberlanjutan, mendorong pertumbuhan inklusif, dan memberi manfaat bagi masyarakat sekaligus bumi,” ujar Gaery Undarsa, Co-Founder & CMO, tiket.com.
Komitmen tersebut diwujudkan sebagai bagian dari Blibli Tiket Action, sebuah payung inisiatif keberlanjutan yang menyatukan praktik ESG (ramah lingkungan, pemberdayaan sosial, dan tata kelola yang baik) di seluruh ekosistem Blibli Tiket. Lewat sinergi sekaligus bentuk tanggung jawab perusahaan, tiket.com memperluas dampak program keberlanjutan mulai dari penyediaan akomodasi ramah lingkungan hingga promosi destinasi wisata alternatif yang lebih inklusif dan bertanggung jawab. Upaya ini membuat keberlanjutan bukan sekadar komitmen, melainkan bagian integral dari strategi bisnis perusahaan.

Salah satu inisiatif unggulan tiket.com adalah program Jagoan Pariwisata. Program ini memberikan pendampingan, pelatihan, dan pembekalan digital bagi pelaku usaha desa wisata untuk mendukung industri pariwisata berkelanjutan. Dengan menampilkan bisnis lokal di platform tiket.com, Jagoan Pariwisata membantu usaha desa wisata menjangkau audiens lebih luas, memastikan pendapatan pariwisata, serta memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.
“Dengan Jagoan Pariwisata, kami memberdayakan pelaku usaha desa wisata agar dapat berbagi cerita tentang destinasi mereka, sekaligus membimbing mereka membangun masa depan usaha yang berkelanjutan,” tegas Gaery. Hingga 2025, setidaknya sudah ada 255 UMKM di seluruh Indonesia yang berpartisipasi. Masing-masingnya menawarkan pengalaman otentik yang mencerminkan kekayaan budaya lokal sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi komunitasnya.
Bagi wisatawan sendiri, memilih opsi berkelanjutan kerap terasa membingungkan. Untuk menjawab tantangan ini, tiket.com menghadirkan tiket Green, fitur yang menampilkan akomodasi dengan praktik ramah lingkungan yang terverifikasi, mulai dari hotel hemat energi hingga eco-lodge yang minim limbah. Sejak diluncurkan pada 2024, jumlah properti berkelanjutan yang terdaftar di tiket Green naik lebih dari dua kali lipat: dari 1.000 menjadi lebih dari 2.500 properti di Indonesia dan Asia Tenggara pada 2025. Pertumbuhan ini mencerminkan permintaan wisatawan yang meningkat sekaligus komitmen bisnis untuk praktik lebih hijau.
“Lewat tiket Green, kami memudahkan wisatawan menyesuaikan perjalanan dengan nilai yang mereka pegang,” ujar Gaery. “Ini soal memberi pengakuan bagi bisnis yang berkomitmen pada keberlanjutan sekaligus memberi keyakinan kepada wisatawan bahwa pilihan mereka benar-benar berarti.”
Ke depan, tiket.com percaya transformasi pariwisata menjadi kekuatan positif yang memerlukan upaya kolaborasi. “Kami tidak bisa mengubah lanskap pariwisata sendirian. Diperlukan kolaborasi, visi bersama, serta aksi kolektif,” tambah Gaery.
Melalui inisiatif seperti Jagoan Pariwisata dan tiket Green, tiket.com menunjukkan bagaimana inovasi bisnis, pemberdayaan komunitas, dan tanggung jawab lingkungan bisa bersinergi. Pesan tiket.com di Hari Pariwisata Dunia 2025 ini jelas: di abad ke-21, perjalanan tidak lagi sekadar menjelajah dunia dan tempat baru, tapi tentang menjaganya untuk generasi mendatang.