Kabupaten Bengkayang Gelar Festival Internasional Dayak Bidayuh

Kabupaten Bengkayang Gelar Festival Internasional Dayak Bidayuh

ajax loader

Kabupaten Bengkayang dan Kementerian Pariwisata menggelar “International Dayak Bidayuh Festival” di Desa Hli Buei, Kampung Dayak Sebujit Kecamatan Siding Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat, pada tanggal 13-16 Juni 2018. Festival cross border atau lintas batas ini akan mendatangkan 3000 orang masyarakat adat Dayak dari Serawak-Malaysia dan 5000 orang masyarakat Dayak se-Kalimantan Barat.

Kabupaten Bengkayang yang berbatasan langsung dengan negara bagian Serawak – Malaysia didiami oleh berbagai rumpun suku Dayak, termasuk Dayak Bidayuh yang juga memiliki kekerabatan dengan suku  Dayak yang tinggal di wilayah Serawak Malaysia.

Untuk menjaga tali silahturami serta melestarikan budaya Suku Dayak Bidayuh, diadakan kegiatan budaya  tahunan setiap tanggal 15 Juni. Kegiatan budaya tersebut berupa acara saling kunjung antara kampung-kampung suku Dayak Bidayuh dengan tempat di Sarawak Malaysia dan di Kabupaten Bengkayang, yang dilaksanakan secara bergantian setiap tahun.

Suku Dayak Bidayuh serta Suku Dayak lainnya di Kalimantan Barat memiliki tradisi melaksanakan Gawai Padi (pesta setelah panen padi) setiap tahun, hal ini mengingat mayoritas Suku Dayak di Kalimantan Barat adalah masyarakat dengan mata pencaharian bertani, momentum Gawai Padi ini dimanfaatkan Suku Dayak Bidayuh di Kabupaten Bengkayang dan Sarawak Malaysia untuk saling kunjung.

Dalam prosesi pesta panen padi masyarakat Suku Dayak Bidayuh di Kabupaten Bengkayang memiliki tradisi melaksanakan Ritual Nyobeng (tercatat sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia). Ritual ini dilaksanakan untuk menyampaikan ucapan syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atau Tipaiakng (dalam bahasa Bidayuh) serta roh leluhur yang diyakini bersemayam di gunung, hutan dan lembah.

Selain ucapan syukur, makna Ritual Nyobeng  juga ritual memandikan kepala hasil “ngayau” (memotong kepala musuh). Ngayau merupakan tradisi perang dan mengambil kepala musuh untuk dibawa pulang sebagai bukti kemenangan. Saat ini tradisi mengayau sudah tidak dilakukan lagi.

Diharapkan melalui kegiatan ini dapat meningkatkan angka kunjungan wisatawan mancanegara untuk mencapai target pencapaian wisman, meningkatkan kerjasama pariwisata dengan Malaysia dan  peningkatan ekonomi khususnya untuk masyarakat Kabupaten Bengkayang.

 

Sumber foto : Istimewa

 

One thought on “Kabupaten Bengkayang Gelar Festival Internasional Dayak Bidayuh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *