Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat kembali untuk ke-4 kalinya akan menyelenggarakan Lombok Sumbawa Pearl Festival (LSPF). LSPF 2015 ini akan berlangsung di Hotel Santosa Kawasan Senggigi Lombok Barat dari tangga 18 Agustus hingga 16 September 2015.
“Penyelenggaraan LSPF kali ini diadakan untuk mengangkat kembali marwah mutiara NTB bagi masyarakat, baik lokal, nasional maupun internasional, apalagi saat ini sedang maraknya serbuan mutiara import dari Tiongkok,” ujar Lalu Muhamad Fauzan, Kepada Dinas Pariwisata NTB, di acara jumpa pers LSPF di Gedung Sapta Pesona,Kementrian Pariwisata.
“Tujuh Puluh Lima Persen produk mutiara NTB diekspor, sehingga sedikit yang menyebar di pasar nasional, “ tambah Lalu Muhamad Fauzan. Pada acara jumpa pers LSPF 2015 yang berlangsung pada hari Rabu 5 Agustus 2015 Kadis Pariwisata NTB itu didampingi oleh Asdep Pengembangan Segmen Pasar Personal Kementrian Pariwisata, Raseno Arya.
Mutiara NTB sudah menjadi salah satu produk mutiara yang terbaik di dunia. Mutiara NTB telah diekspor ke negara-negara penghasil perhiasan mutiara seperti Amerika Serikat di New York, Jepang di Tokyo, Swiss di Zurich dan Jenewa serta Italia di Milan.
Lalu Muhamad kemudian menjelaskan bahwa LSPF kali ini menjadi bagian dari Bulan Budaya Lombok Sumbawa 2015. selain LSPF juga akan dilakukan puluhan kegiatan lainnya. Antara lain; Mataram Carnival, Pentas Seni Daerah, Pekan Tenun Lombok Sumbawa, Pameran Ekonomi Kreatif, Dialog Budaya, Pentas Seni ISI Yogyakarta, Bedah Buku Sastra NTB dan pertunjukkan sastra.
Ada juga pameran permainan rakyat seperti Gasing, Barapan Ayam, Selodor, Peresean, Workshop dan Pentas Tradisi Lisan serta Pentas Wayang Potehi yang digelar oleh ISI Yogyakarta. Acara yang tidak kalah menarik lainnya adalah Pemilihan Putri NTB.
Dalam LSPF 2015 kali ini sejumlah buyers dan seller akan bertemu pada tanggal 15-16 September 2015. kebanyakan buyers berasal dari Filipina, Australia, Singapura dan Tiongkok. Diharapkan jumlah transaksi dari Lombok Sumbawa Pearl Festival kali ini meningkat dari tahun lalu yaitu 6,2 Milyard Ruiah menjadi 7 Milyard Rupiah.
Sumber foto : www.indonesia.travel