Peluang bisnis pariwisata inbound kembali mengalami momentum emas. Pemerintah Indonesia telah menargetkan kedatangan wisatawan mancanegara sebesar 20 juta orang pada tahun 2019 dan untuk itu sejumlah kebijakan serta terobosan telah diambil antara lain dengan penetapan kebijakan bebas visa kunjungan bagi wisatawan mancanegara serta peningkatan anggaran promosi pariwisata sebesar empat kali lipat dari Rp. 1,3 Triliun pada tahun ini menjadi Rp 5 Triliun lebih pada tahun 2016.
Budi Tirtawisata, selaku Presiden Direktur PT Panorama Sentrawisata Tbk menjelaskan “ Kami sangat mengapresiasi langkah kongkrit pemerintah dengan penetapan kebijakan bebas visa kunjungan bagi 92 negara, target 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019 adalah sebuah rencana besar yang tentu dalam pencapaiannya perlu kerja keras seluruh insan pariwisata nasional. Dibutuhkan terobosan-terobosan yang “out of the box” untuk bisa mencapai target tersebut, yang merupakan langkah awal bagi pertumbuhan pariwisata Indonesia”.
Budi menambahkan, “hingga akhir tahun 2015 Pilar Inbound Panorama memproyeksikan akan mendatangkan 115.000 wisatawan mancanegara ke Indonesia. Untuk memanfaatkan momentum positif ini, Perseroan telah menetapkan beberapa terobosan-terobosan berupa strategi serta action plan bagi Pilar Inbound yang telah dan segera direalisasikan antara lain dengan pengangkatan CEO baru bagi Pilar Inbound – Renato Domini”, ujar Budi Trtawisata.
Strategi yang dilakukan Panorama antara lain; melakukan akuisisi perusahaan dengan pangsa pasar berbeda, serta pengimplementasian sistem dan teknologi terpadu diharapkan dapat merealisasikan target “quantum leap” perusahaan yaitu meningkatkan angka kedatangan wisatawan mancanegara melalui Pilar Inbound, menjadi 2 kali lipat di akhir tahun 2016.
Renato Domini selaku CEO PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk, disela-sela kunjungannya ke World Travel Mart di London, membenarkan adanya langkah-langkah kongkrit yang dijalankan untuk pengembangan Pilar Inbound. “Begitu banyak kesempatan dan potensi bisnis yang bisa dikembangkan seperti melakukan penetrasi agresif ke pasar baru seperti Vietnam, Myanmar, Srilanka, Tiongkok dan Jepang, membuka destinasi baru ke Maluku Utara dan Sumba, menyusun pembaharuan paket tur yang mengarah pada kebutuhan masing-masing pasar, membangun hubungan lebih luas dengan pihak agen luar negeri, pengembangan produk luxury coaches, dan tak lupa memperkuat pelayanan serta jaringan pasar tradisional Eropa yang memang selama ini menjadi kekuatan Pilar Inbound, serta aktif dalam pemasaran dan promosi di luar negeri,” kata Renato dalam memaparkan strategi pemasarannya.