Pentingnya City Branding Sebagai Upaya Promosi Pariwisata

Pentingnya City Branding Sebagai Upaya Promosi Pariwisata

ajax loader

Kementerian Pariwisata RI, Garuda Indonesia dan Pasific Asia Travel Association (PATA) Indonesia Chapter,Kamis (11/5) bekerjasama menyelenggarakan seminar “City Branding” yang akan membahas perkembangan dunia pariwisata Indonesia, khususnya melalui penerapan strategi “City Branding” pada beragam destinasi pariwisata di Indonesia.

Yang menjadi pembicara dalam seminar yang dilaksanakan di kantor pusat Garuda Indonesia, di Kawasan Bandar Internasional Soekarno – Hatta ini adalah Dirjen Pengembangan Sumberdaya Pariwisata Kementrian Pariwisata I Gede Pitana, Direktur Utama Garuda Indonesia Arief Wibowo dan Direktur Utama Jababeka SD.Darmono.

Diselenggarakannya seminar mengenai City Branding ini, merupakan upaya dari Kementerian Pariwisata RI, Garuda Indonesia dan PATA Indonesia Chapter bersama dengan stakeholder terkait, untuk bersiap mengembangkan pariwisata di Indonesia dalam upaya mewujudkan “Visi 2020” yang telah dicanangkan, yaitu menarik 20 juta pengunjung ke Indonesia.

Secara definisi, City Brand adalah identitas, simbol, logo, atau merek yang melekat pada suatu daerah. Pemerintah daerah harus membangun brand untuk daerahnya, tentu yang sesuai dengan potensi maupun positioning yang menjadi target daerah tersebut.

Berbagai benefit yang akan didapatkan dengan penerapan strategi “City Branding” tersebut, diantaranya adalah awareness, reputasi, serta persepsi yang baik mengenai sebuah destinasi wisata Selain itu, konsep “City Branding” dapat mendorong iklim investasi, maupun peningkatan kunjungan wisata destinasi wisata.

Dalam sambutannya I Gede Pitana menyoroti aktifnya kota-kota dan kabupaten di Indonesia yang berpromosi dan brand masing-masing daerah, ia mengajak untuk pemerintah daerah tidak bergerak sendiri-sendiri tetapi berkolaborasi dengan pemerintah pusat. “ Sebaiknya logo brand Bapak dan Ibu sekalian disandingkan dengan logo Wonderful Indonesia atau Pesona Indonesia, sehingga para wisatawan baik dalam maupun di luar negeri mengetahui daerah Anda bagian dari Indonesia, “ Ujar Pitana

Sementara itu, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, M. Arif Wibowo menyampaikan bahwa seminar ini juga sejalan dengan upaya dan komitmen Garuda Indonesia dalam mendukung perkembangan dunia pariwisata di Indonesia.

“Kami turut bangga dapat berperan aktif dalam upaya pengembangan dan peningkatkan potensi pariwisata Indonesia melalui strategi “City Branding” ini. Garuda Indonesia sebagai “National Flag Carrier” akan mendukung penuh upaya pengembangan strategi “City Branding” dalam rangka peningkatkan potensi pariwisata Indonesia tersebut, yang salah satunya dilakukan melalui upaya peningkatkan konektivitas destinasi wisata di Indonesia”, ungkap Arif.

IMG_3122utk tv

Sedangkan Pendiri PT Banten West Java TDC (PT BWJ), SD Darmono, mengungkapkan bahwa PBB menyatakan diperlukan 50.000 Kota baru di dunia untuk menampung pertumbuhan pendudukan di Indonesia. “ Indonesia melalui Presiden Jokowi menyatakan bahwa Indonesia akan membangun 10.000 kota baru. Untuk itu pariwisata merupakan merupakan ujung tombak bagi sebuah daerah untuk menarik investor untuk masuk ke daerahnya tersebut. “Dalam membangun sebuah kawasan, untuk menarik investor maka perlu membangun potensi wisata kawasan tersebut lebih dulu. Tahap selanjutnya, baru tawarkan investor konsep untuk membangun kawasan industri”, ujar Darmono yang juga Chairman PATA Indonesia Chapter ini.

Seminar juga diikuti oleh perwakilan pemerintahan 30 kabupaten, 10 kota, dan 9 provinsi. Adapun peserta perwakilan kabupaten adalah Kotabaru, Tangerang, Hulu Sungai Utara, Aceh Tengah, Pesisir Barat, Banyuwangi, Blora, Kulon Progo, Sukabumi, Badung, Kebumen, Klungkung, Banyumas, Klaten, Karanganyar, Muaro Bungo-Jambi, Kediri, Bojonegoro, Pacitan, Belitung, Takengon, Sanggau, Batang, Bangli, Buleleng, Karangasem, Lampung Selatan, Majalengka, Karawang, dan Bangkalan.

Sementara itu, peserta perwakilan kota adalah Semarang, Banda Aceh, Ambon, Tegal, Palu, Medan, Serang, Makassar, Padang, dan Balikpapan. Terakhir, peserta perwakilan provinsi adalah Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Seminar ini diharapkan dapat menjadi ajang bertukar pikiran antar sesama pelaku industri pariwisata Indonesia bersama para stakeholder pendukung. Seminar ini diharapkan dapat menghasilkan pemikiran dan terobosan baru dalam pengembangan industri pariwisata khususnya melalui penerapan strategi “City Branding”.

Konsep branding dalam dunia bisnis, sangat menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Oleh karena itu, banyak perusahaan mengalokasikan anggaran yang sangat besar untuk dapat mempromosikan brand-nya ke masyarakat luas. Begitupun dengan konsep brand pariwisata, dengan potensi penerapan otonomi daerah serta meluasnya tren globalisasi saat ini, daerah pun harus saling berupaya untuk merebut pasar, khususnya para wisatawan dan investor ke daerah masing – masing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *