Program GerCep, GerBer dan GaSPoL dari Kemenparekraf tahun 2021

Program GerCep, GerBer dan GaSPoL dari Kemenparekraf tahun 2021

ajax loader

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menjalankan berbagai program pemulihan dan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif nasional berdasarkan tiga  pilar utama yaitu gerak cepat (Gercep), Gerak Bersama (Geber), dan Garap Semua Potensi Lapangan Kerja (Gaspol)

Berikut paparan programnya :

Gerak Cepat (Gercep)

Dalam bingkai Gercep, Kemenparekraf menghadirkan bantuan insentif yang berpihak kepada pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif.

1. Bantuan Insentif Pemerintah (BIP)

Kemenparekraf menghadirkan program yang pertama adalah Bantuan Insentif Pemerintah (BIP) Jaring Pengaman Usaha (JPU) sebesar Rp8 miliar yang dialokasikan kepada 790 penerima dengan masing-masing mendapatkan insentif sebesar Rp10 juta.

2. Bantuan Pemerintah Bagi Usaha Pariwisata (BPUP)

Bantuan Pemerintah Bagi Usaha Pariwisata (BPUP) merupakan bantuan pemerintah dalam rangka reaktivasi usaha yang diberikan kepada usaha pariwisata yang terdaftar pada Online Single Submission (OSS) Kementerian Investasi/BKPM Tahun 2018 sampai dengan 2020. BPUP total diberikan kepada 518 usaha pariwisata yang terdiri dari 6 jenis usaha meliputi hotel melati, homestay/pondok wisata, penyediaan akomodasi jangka pendek, aktivitas agen perjalanan wisata, aktivitas biro perjalanan wisata, dan spa. Masing-masing penerima mendapatkan bantuan sebesar Rp1,8 juta.

3. PEN Film

Program PEN Film merupakan rangkaian kegiatan yang merupakan bagian dari program pemulihan ekonomi nasional yang bertujuan mendukung penguatan aspek demand dan supply ekosistem perfilman nasional khususnya pada kondisi pandemi COVID-19. PEN subsektor film ditujukan untuk mendorong produksi film nasional dan menghasilkan film yang berkualitas sehingga menjadi magnet bagi masyarakat untuk kembali ke bioskop sekaligus mendorong kecintaan masyarakat terhadap film nasional.

Skema PEN film tahun ini terbagi dalam beberapa skema. Yakni skema promosi, skema produksi, serta skema pra-produksi.

Untuk skema promosi, sebanyak 22 rumah produksi telah ditetapkan sebagai penerima bantuan dengan total anggaran Rp33 miliar. Masing-masing rumah produksi mendapat bantuan sebesar Rp1,5 miliar. Untuk skema produksi, 53 penerima bantuan telah ditetapkan yang mewakili rumah produksi dan komunitas perfilman. Terdiri dari film pendek dan film dokumenter pendek dengan total nilai bantuan sebesar Rp12,93 miliar.

Sementara untuk skema praproduksi, diberikan kepada 50 rumah produksi dengan 88 projek film panjang/film dokumenter panjang. Pelaksanaan praproduksi film meliputi tahap persiapan dan bagian dari proses produksi seperti script development, storyboard development, survei lokasi, dan workshop. Dengan total nilai bantuan sebesar Rp69 miliar.

4. Stimulus Bangga Buatan Indonesia (BBI)

Kemenparekraf juga menghadirkan bantuan PEN BBI yakni Stimulus Bangga Buatan Indonesia. Program ini bertujuan untuk membantu bergeraknya perekonomian melalui sektor ekonomi kreatif lokal dengan memberikan stimulus berupa voucher pembelian produk fesyen, kriya, dan kuliner melalui e-commerce. Juga sekaligus meningkatkan jumlah transaksi produk ekraf lokal.

Hingga saat ini tercatat nilai transaksi mencapai Rp35 miliar dengan nilai stimulus sejumlah Rp15 miliar. 

5. Reaktivasi Industri Pariwisata dan Fasilitasi Nakes (PEN Nakes)

Program reaktivasi industri pariwisata melalui penyediaan akomodasi, fasilitas pendukung lainnya, serta sarana transportasi bagi tenaga kesehatan dan tenaga penunjang fasilitas kesehatan penanganan COVID-19 di Indonesia. 

6. Sertifikasi CHSE

Hingga saat ini sudah sebanyak 11.986 usaha yang tersertifikasi di berbagai wilayah Indonesia.

Gerak Bersama (Geber)

Kemenparekraf bergerak bersama memanfaatkan semua potensi untuk membangkitkan dan mempertahankan industri pariwisata yang dijalankan dalam beberapa program:

1. Program Vaksinasi COVID-19

Kemenparekraf/Baparekraf berkolaborasi dengan berbagai pihak turut berupaya mempercepat pencapaian herd immunity dengan menghadirkan sentra vaksinasi. Hal itu selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo agar masyarakat seluruh provinsi dapat tervaksin minimal 70 persen di akhir tahun 2021.

Hingga saat ini Kemenparekraf/Baparekraf telah menghadirkan 113 sentra vaksin dengan total 712.413 orang peserta vaksinasi.

2. Beli Kreatif Danau Toba

Program Beli Kreatif Danau Toba (BKDT) adalah program yang diluncurkan Kemenparekraf sebagai bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) pada 2021, dengan tujuan mendorong UMKM di salah satu Destinasi Super Prioritas yaitu Danau Toba, Provinsi Sumatra Utara, agar dapat bangkit di masa pandemi ini.

Dari 200 peserta BKDT, masing-masing memperluas pasar dengan cara onboarding ke marketplace (bagi yang belum), dan mendaftar di marketplace lainnya, baik marketplace nasional maupun internasional seperti e-Bay dan Poptron.

Program tersebut berjalan efektif, dimana selama pendampingan rata-rata omzet dalam satu bulan sebesar Rp7.573.655.882 dari yang sebelumnya Rp3.755.904.060 perbulan. Atau rata-rata kenaikan omzet peserta perbulan sebesar 102 persen dibanding omzet sebelum ikut BKDT.

Total omzet pserta BKDT dari awal hingga akhir program (25 Maret-20 Juni 2021) adalah sebesar Rp22.720.967.647.

jpat2

3. Spice Up The World

Gerakan Indonesia Spice Up The World adalah sebuah gerakan nasional yang sedang diusung pemerintah untuk tujuan meningkatkan nilai ekonomi di pariwisata, perdagangan, dan investasi melalui industri gastronomi. Gerakan nasional yang saat ini dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sudah digodok sejak Juni 2020 dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dari unsur pentahelix (Akademisi, Bisnis, Komunitas, Asosiasi, Pemerintah, dan Media).

Target dari Indonesia Spice Up the World hingga 2024 adalah hadirnya 4.000 restoran Indonesia di luar negeri; dan peningkatan nilai ekspor bumbu dan rempah menjadi 2 miliar USD.

Garap Semua Potensi Lapangan Kerja (Gaspol)

Gaspol diimplementasikan oleh Kemenparekraf melalui berbagai program kerja yang diharapkan dapat menggarap semua potensi sehingga mampu membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat.

1. Pengembangan Desa Wisata

Desa Wisata menjadi salah satu program utama Kemenparekraf/Baparekraf dalam upaya pemulihan dan peningkatan ekonomi dengan terbukanya lapangan kerja karena perekonomian desa wisata memiliki kecenderungan tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan non desa wisata. Melalui kegiatan wisata, desa wisata juga mampu memperbaiki kondisi sosial-ekonomi desa.

Kemenparekraf mendukung target RPJMN 2020-2024 yaitu target hingga tahun 2024 menjadikan 244 desa wisata maju-mandiri dan tersertifikasi desa wisata berkelanjutan.

2. Pengembangan Kabupaten/Kota (KATA) Kreatif

Sepanjang tahun 2021, Menparekraf Sandiaga Uno telah menetapkan 21 kabupaten/kota kreatif Indonesia yang merupakan fungsionalisasi 10 KaTa Kreatif Indonesia tahun 2019 dan 11 KaTa Kreatif Indonesia 2021 yang baru.

Kemenparekraf juga melakukan workshop peningkatan dan inovasi di 25 kabupaten/kota yang dihadiri langsung oleh Menparekraf untuk meningkatkan inovasi dan kewirausahaan pelaku ekonomi kreatif melalui narasumber yang kompeten di bidang ekonomi kreatif dan narasumber dari PT PNM (Persero) sebagai salah satu fasilitasi akses pembiayaan.

Setiap workshop dihadiri oleh 35 pelaku ekonomi kreatif yang menjadi database untuk dikembangkan. Pemanfaatan teknologi digital oleh pelaku ekonomi kreatif diharapkan meningkat dan akses pembiayaan lebih mudah.

3. Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI)

AKI merupakan kegiatan peningkatan kapasitas dan pameran kepada para pelaku ekonomi kreatif pada subsektor kuliner, kriya, fesyen, musik, film, animasi, aplikasi, dan permainan.

Sepanjang tahun 2021, AKI telah dilaksanakan di 16 Kota Kreatif di Indonesia yaitu Bandung, Bogor, Banyuwangi, Balikpapan, Medan, Makassar, Surakarta, Semarang, Malang, Surabaya, Pekalongan, Bali, Banyumas, Palembang, Bandar Lampung, Lombok dan telah memfasilitasi kurang lebih 640 Jenama.

4. Santridigitalpreneur

Santri Digitalpreneur Indonesia merupakan sebuah platform edukasi yang ditujukan kepada para santri agar dapat mengakses dengan mudah pelatihan online untuk meningkatkan skill, baik secara teknis maupun non teknis dalam bidang digital dan kreatif.

Pada akhir program ini, seluruh peserta berkesempatan magang dan mengerjakan projek di salah satu studio kreatif untuk menciptakan konten kreatif, seperti animasi 2d, animasi 3d, atau creative audio production yang sangat memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai sarana untuk berdakwah melalui platform digital.

Dalam program ini telah dilakukan pelatihan kepada santri sebanyak 24 kali pertemuan dengan total peserta sebanyak 565. Terdiri dari pelatihan 2D animasi sebanyak 150 peserta, 3D animasi sebanyak 221 peserta, serta Creative Audio Production sebanyak 194 peserta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *