Forum Wartawan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Forwaparekraf) mengadakan kegiatan Indonesia Tourism Outlook 2024 bertajuk “Peluang dan Tantangan Investasi untuk Pariwisata Berkelanjutan” yang digelar di Hotel AOne Jakarta, Selasa (28/11/2023).
Hadir dalam kegiatan ini, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno sebagai pembicara kunci, didampingi oleh pembicara lain yaitu; Direktur Marketing and Consumer Experience PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) Maya Watono, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) yang juga sebagai Ketua GIPI, Hariyadi Sukamdani, Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Agustini Rahayu dan Director of Check-In Asia, Gary Bowerman.
Ketua Forwaparekraf, Pasha Ernowo, mengatakan pihaknya memilih tema “Peluang dan Tantangan Investasi untuk Pariwisata Berkelanjutan” dalam kegiatan outlook kali ini mengingat Indonesia dengan kekayaan alam yang melimpah dan geografis yang mendukung, sudah saatnya untuk lebih fokus terhadap pengembangan sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan.
Di sisi lain, investasi yang mengedepankan keberlangsungan dan keberlanjutan lingkungan di sektor pariwisata harus terus gencar dilakukan, “Sehingga tidak tertinggal dengan negara-negara lain dan yang paling penting adalah pengembangan yang dapat memberikan dampak positif jangka panjang terhadap lingkungan,” ujar Pasha.
Para pembicara di sesi pertama kegiatan ini memberikan berbagai informasi seputar peluang dan tantangan investasi pariwisata Indonesia di tahun 2023-2024 dari berbagai sisi sesuai bidang masing-masing.
Menparekraf Sandiaga menjelaskan, Indonesia mempunyai pertumbuhan ekonomi yang baik sehingga diharapkan akan mendorong daya beli masyarakat serta meningkatkan perjalanan di dalam negeri pada 2024 menargetkan 1,2-1,4 miliar pergerakan.
“Meskipun perekonomian global diproyeksikan akan terjadi perlambatan, namun tren pertumbuhan perekonomian nasional diprediksi masih akan terus kuat di 2024, mencapai 5 persen menurut IMF dan OECD. Angka tersebut cukup tinggi dibandingkan proyeksi pertumbuhan perekonomian negara-negara kuat seperti Tiongkok dan Amerika Serikat, meski sedikit lebih rendah dibandingkan India,” jelas Menparekraf Sandiaga Uno.
Pemerintah terus mendorong pariwisata domestik sebagai kekuatan pariwisata nasional. Untuk ini berbagai kendala atau tantangan harus segera dapat diatasi di antaranya agar tiket pesawat supaya dapat terjangkau oleh wisatawan sehingga mereka dapat melakukan perjalanan atau travelling. Apalagi pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan terjadi lonjakan pergerakan wisnus.
“Lebaran, libur sekolah, Natal dan Tahun Baru, cuti bersama dan long week end menjadi momentum untuk meningkatkan pergerakan wisnus dan meningkatkan kontribusi terhadap capaian target wisnus,” tutur Menparekraf Sandiaga Uno.
Maya Watono di lain pihak menuturkan lima DPSP menjadi daya tarik baru bagi pariwisata untuk mendatangkan wisman. Pemerintah akan gencar mempromosikan ‘Bali beyond’ dalam upaya mendorong penyebaran kunjungan wisman dari Bali ke 5 DPSP.
Maya Watono melihat selain penyebaran wisman, tantangan yang harus segera diatasi untuk mencapai target 14 juta wisman 2024 adalah konektivitas penerbangan. Untuk mencapai target 14 juta kunjungan wisman 2024 konektivitas penerbangan menjadi perhatian utama.
“Kita berupaya menyediakan seat pesawat yang mencukupi untuk mendukung target 14 juta wisman,” katanya, seraya menyatakan dengan load factor rata-rata sudah mencapai 70 persen dibutuhkan sekitar 20 juta seat, sementara yang tersedia saat ini sekitar 11 juta seat pesawat. Ia berharap pada 2024 secara bertahap kekurangan 9 juta seat pesawat akan terpenuhi.
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) yang juga sebagai Ketua GIPI, Hariyadi Sukamdani, mengatakan daya beli masyarakat masih menjadi kendala dalam meningkatkan pariwisata dalam negeri. “Tantangan kita bagaimana daya beli masyarakat tahun depan lebih baik. Untuk ini perlu upaya bersama agar tidak stagnan,” kata Hariyadi Sukamdani.
Hariyadi Sukamdani berharap agar pemerintah bersama pelaku usaha airlines domestik bisa menurunkan harga tiket pesawat di dalam negeri yang sampai saat ini dinilai oleh Masyarakat masih mahal dan tidak terjangkau oleh wisatawan. “Kami menyambut positif upaya pemerintah untuk mendorong wisnus melakukan perjalanan darat. Misalnya, dari Palembang (Sumatra)-Jawa-Bali yang saat ini sudah terhubung jalan tol,” kata Hariyadi.
Hariyadi mengatakan, hal penting adalah mengsinkronkan program promosi bersama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha industri pariwisata agar dapat meningkatkan kunjungan wisatawan.
Hariyadi mencontohkan program Kharisma Event Nusantara (KEN di antaranya event Kasodo di Gunung Bromo, Jawa Timur punya potensi besar untuk mendatangkan wisatawan, karena kurang dipromosikan, sehingga tidak banyak menandatangkan wisatawan ke destinasi wisata Malang Raya dan sekitarnya. Padahal bila event Kasodo itu dikemas dan dipromosikan dengan baik akan mendatangkan banyak wisatawan dan mengangkat okupansi hotel di sana.
Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Agustini Rahayu, yang mengatakan bahwa akan ada banyak tren pariwisata baru di tahun mendatang. “Pada intinya wisatawan akan mencari pengalaman-pengalaman baru. Wisatawan akan meninggalkan konsep-konsep yang konvensional dan mencari new experience,” ujar Agustini Rahayu.
Sementara Director of Check-In Asia, Gary Bowerman, mengatakan Indonesia harus mulai menaruh perhatian besar terhadap pasar Tiongkok dan India. Kedua negara tersebut diperkirakan akan menjadi pasar dengan pertumbuhan tertinggi di tahun depan.
“Bagaimana menemukan strategi pemasaran yang tepat agar dapat menarik minat wisatawan Cina dari berwisata hanya di dalam negeri, menuju pasar di Asia Tenggara terutama Indonesia,” kata Gary.